REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada masa kemarau kering akibat El Nino saat ini.
"Ada, potensi karhutla ada, seperti tahun 2019 kan juga banyak spot-spot ya, titik-titik api," kata Dwikorita dijumpai usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna membahas Rancangan APBN 2024 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Dwikorita mengatakan, jika dilihat dari perhitungan anomali suhu muka air laut, El Nino di Indonesia levelnya relatif lebih lemah dibandingkan negara-negara lain.
"Nah kalau membayangkan Indonesia akan seperti apa, kurang lebih akan seperti kekeringan di tahun 2019. Ya 2018, 2019. Ya seperti itu kurang lebih, tapi tidak separah di tahun 2015, saat itu kan karhutlanya sangat luas ya. Jadi (seperti) 2019 itu kurang lebih yang akan kita alami," katanya.
Dwikorita menekankan karena pemerintah sudah menyiapkan antisipasi, diharapkan dampak karhutla tidak akan melebihi seperti tahun 2019.
"Semoga dengan kesiapan yang lebih, semoga tidak separah 2019," ujar Dwikorita.