Rabu 09 Aug 2023 17:37 WIB

Bupati dari PDIP Tanya Pilihan Capres ke Mahasiswa, Bawaslu: Kesannya Giring Opini 

Tiga mahasiswa yang menjawab ternyata mengaku akan memilih Anies, bukan Ganjar.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Percakapan Bupati Banyumas Achmad Husein dan para mahasiswa/i Unsoed di acara
Foto: Tangkapan layar
Percakapan Bupati Banyumas Achmad Husein dan para mahasiswa/i Unsoed di acara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyoroti aksi Bupati Banyumas, Achmad Husein bertanya kepada sejumlah mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) soal pilihan capres dalam Pilpres 2024 mendatang. Aksi politikus PDIP itu terjadi dalam sebuah acara di kampus Usnsoed di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 

Komisioner Bawaslu RI Puadi mengatakan, dilihat dari sisi teknis hukum, aksi Husein itu terjadi bukan dalam suasana kampanye. Kendati begitu, tindakan tersebut terkesan sebagai upaya menggiring opini mahasiswa agar memilih capres tertentu. 

Baca Juga

"Ada kesan yang timbul, (yakni) seorang kepala daerah sedang berupaya melakukan penggiringan opini untuk memilih salah satu bakal calon presiden dalam Pemilu 2024, meskipun jawaban mahasiswa tidak sebangun dengan ekspektasi sang kepala daerah yang notabene juga sebagai ketua salah satu partai," kata Puadi kepada Republika, Rabu (9/8/2023). 

Husein diketahui meminta sejumlah mahasiswa untuk memilih salah satu dari tiga bakal capres, yakni Capres dari PDIP Ganjar Pranowo, Capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Tiga mahasiswa yang menjawab ternyata mengaku akan memilih Anies, bukan Ganjar. 

Puadi melanjutkan, untuk memastikan apakah Husein telah melanggar ketentuan pemilu maupun ketentuan kampanye, Bawaslu akan melakukan penelusuran lebih lanjut. Bawaslu Banyumas yang akan melakukan penelusuran dengan menjadikan video Husein di kampus Unsoed itu sebagai informasi awal. "Dari hasil penelusuran ini akan ditentukan ada atau tidaknya dugaan pelanggaran," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement