Rabu 09 Aug 2023 19:15 WIB

Buku Inyiak Canduang Sampai ke Tangan Jokowi

Buku novel biografi Inyiak Canduang ditulis Khairul Jasmi.

Presiden Jokowi menerima buku novel biografi Inyiak Canduang
Foto: dok web
Presiden Jokowi menerima buku novel biografi Inyiak Canduang

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Buku novel biografi Syekh Sulaiman Arrasuli diterima oleh Presiden Jokowi, di Jakarta, Rabu (9/8). Buku tersebut diserahkan oleh cucu Inyiak Canduang, Rita Noor Arrasuli pada satu momen dalam acara pembukaan Munas REI.

“Alhamdulillah sudah diterima Bapak Presiden, semoga tahun ini, Inyiak bisa jadi pahlawan nasional, “kata Rita.

Baca Juga

Inyiak Canduang adalah ulama kharismatik pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang. Juga pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Buya Canduang selain ulama besar juga budayawan dan tokoh adat.

Pengaruh ulama ini dimulai awal abad lalu, sebelum madrasahnya  berdiri. Lahir 1871 dan meninggal dunia 1970 di Canduang. Kisah hidupnya telah diurai oleh murid-muridnya. 

Buku novel biografi Inyiak Canduang ditulis Khairul Jasmi beberapa tahun silam dan diterbitkan Republika. Buku itu salah satu dari sekian banyak dokumen sebagai syarat pengusulan ulama ini jadi pahlawan nasional .

Upaya mengusulkan ulama besar ini menjadi pahlawan sudah didukung oleh Wapres Ma’ruf Amin. Selain itu juga oleh gubernur Sumbar.

Penulis novel biografi Sulaiman Arrasuli, Khairul Jasmi, menyebut, tokoh ini merupakan ulama kharismatik dari Kaum Tua kawan sekaligus kawan debat Dr Karim Amrullah. Ayah Hamka ini tokoh sentral Kaum Muda.

“Berdua ulama ini menjaga perdebatan kedua kubu lebih 10 tahun lamanya,” kata Khairul.

Inyiak Canduang demikian Arrasulu disapa, adalah ulama yang menyalin kembali, acuan hidup Minangkabau, Adat Basyandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS SBK).

“Itu salah satu warisannya, peninggalan lainnya adalah madrasahnya yang kian maju,” kata KJ demikian Khairul Jasmi disapa.

Buku yang diterima Presiden Jokowi, merupakan buku pertama KJ untuk seri ulama- ulama besar Minangkabau.

“Jadi buku itu pas diserahkan pada Pak Jokowi,” kata dia

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement