REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meminum air galon isi ulang disebut-sebut dapat menyebabkan ketidaksuburan atau kemandulan. Pakar kesehatan reproduksi, Mohammad Caesario, membantah asumsi tersebut. Dia menegaskan, kedua hal itu, yakni meminum air galon dan gangguan reproduksi manusia, tidak memiliki korelasi.
"Dari dulu kan kita juga research, kita butuh air kan untuk metabolisme tubuh kita," kata Caesario di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan kabar yang menyebut bahwa meminum air galon guna ulang berpotensi memicu infertilitas, mengurangi kualitas sperma, terganggunya libido, dan kesulitan mengalami ejakulasi. Menurut dia, air galon guan ulang sejak dulu hingga saat ini banyak sekali digunakan masyarakat global.
Dia pun meminta agar publik menelaah kembali setiap informasi yang disebarkan di dunia maya. Sebab, dia menilai, informasi yang menyebutkan bahwa meminum air galon guna ulang dapat memicu kemandulan merupakan suatu pembodohan publik. "Minum air galon jadi mandul, itu kan satu pembodohan," kata dia.
Sebelumnya, beredar informasi menyesatkan yang menyebut bahwa meminum air galon guna ulang dapat dapat menimbulkan gangguan kesuburan dan seksual pada pria dan wanita. Kandungan zat Bisphenol A (BPA) disebut menjadi penyebab atas gangguan-gangguan tersebut.
Dokter spesialis kandungan, Boyke Dian Nugraha, membantah dampak BPA ke manusia. Dia menjelaskan bahwa hingga kini belum ada satu penelitian pun yang membuktikan zat BPA bisa berdampak negatif bagi manusia.
Pakar seksologi itu juga menerangkan, penyebab utama terjadinya infertilitas pada pasangan suami-istri adalah karena kebiasaan merokok. Hal itu disebabkan oleh partikel-partikel gas yang terdapat di dalam rokok yang bisa merusak sperma pada pria dan organ reproduksi wanita.
"Artinya, dampak negatif dari BPA hanya dugaan-dugaan dan isu-isu saja," kata dia.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menerangkan, tidak ada hubungan antara kandungan BPA dalam galon kemasan isi ulang dengan gangguan kehamilan apalagi kemandulan. Dia melanjutkan, belum ada pembuktian valid dan benar terkait dampak BPA ke tubuh sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih besar lagi.
"Belum ada penelitian yang konsisten dan dapat dibuktikan terkait efek dari air mineral kemasan," kata dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga telah menegaskan bahwa air kemasan galon isi ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang merupakan berita bohong.
"(air kemasan galon guna ulang) Aman. Itu (isu bahaya air kemasan galon guna ulang) hoaks," kata dia.