REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Para pemimpin komunitas Arab Badui di Israel selatan menyalahkan pemerintah Israel karena bekerja tanpa henti untuk memindahkan 35 desa Badui ilegal di Negev. Tujuan Israel adalah untuk menguasai tanah.
Anggota Komite Lokal untuk Melindungi Al-Araqeeb Aziz Touri mengatakan upaya memindahkan Badui dari tanah mereka dilakukan setiap hari oleh pihak berwenang dan para pemukim dengan cara menghancurkan rumah, mencegah penggembalaan, menyita domba, dan menangkap Badui dengan alasan mereka ditemukan secara ilegal di suatu lokasi.
"Di bawah pemerintahan sayap kanan ekstremis, langkah-langkah untuk menghancurkan desa-desa ilegal dipercepat, untuk memajukan rencana pemukiman Yahudi, dengan mengorbankan penduduk asli tanah itu," kata dia, seperti dilansir Israel National News, Rabu (9/8/2023).
Dia menuturkan, kebijakan Israel terhadap Badui diekspresikan dengan mempersulit akses layanan dasar, pertempuran melawan poligami di masyarakat Badui, dan dari waktu ke waktu juga merusak hasil pertanian.