REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kantor berita negara Arab Saudi SPA melaporkan, Rabu (9/8/2023), Arab Saudi akan menjadi tuan rumah konferensi Islam di Makkah. Dalam komferensi ini, Arab Saudi akan mengumpulkan 150 pemimpin agama dan mufti dari 85 negara untuk mempromosikan moderasi.
Dilansir dari Arab News, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz telah menyetujui penyelenggaraan konferensi, yang akan berlangsung pada 13-14 Agustus 2023. Konferensi yang digelar dua hari ini diselenggarakan oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi.
Peserta konferensi Internasional ini nantinya akan membahas topik yang berkaitan dengan ekstremisme dan terorisme, serta mempromosikan toleransi dan koeksistensi di antara orang-orang melalui tujuh diskusi panel.
Menurut SPA, konferensi bertujuan membangun hubungan antara ulama dan departemen agama di seluruh dunia dan menyoroti peran mereka dalam mempromosikan persatuan di dunia Muslim, memerangi ide-ide ekstremis, dan berkontribusi untuk memerangi kekerasan.
Sebelumnya, Konferensi Akademi Fiqih Islam Internasional (IIFA) ke-25 juga diselenggarakan di Arab Saudi pada 20-23 Februari 2023. Pertemuan yang digelar di Kota Jeddah itu dihadiri Presiden IIFA Syekh Saleh bin Abdullah bin Humaid, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Hissein Brahim Taha dan Sekretaris Jenderal IIFA, Profesor Koutoub Moustapha Sano.
IIFA adalah sebuah organisasi sarjana universal dan bagian dari OKI. IIFA dibentuk menyusul resolusi pada KTT Islam ketiga pada Januari 1981, dengan kantor pusatnya berada di Jeddah.
Anggota IIFA terdiri atas ahli hukum, cendekiawan, peneliti, dan intelektual Muslim terkemuka yang memiliki keahlian khusus dalam bidang pengetahuan yurisprudensi (fiqih), budaya, pendidikan, ilmiah, ekonomi, dan sosial dari berbagai belahan dunia Islam.