Kamis 10 Aug 2023 06:46 WIB

Norwegia Ledakkan Bendungan untuk Cegah Banjir Tambah Parah

Norwegia pertimbangkan meledakkan sebagian bendungan yang berisiko jebol

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pihak berwenang mengatakan pada Rabu (9/8/2023), sedang mempertimbangkan untuk meledakkan sebagian bendungan yang berisiko jebol untuk mencegah masyarakat hilir terkena banjir.
Foto: AP
Pihak berwenang mengatakan pada Rabu (9/8/2023), sedang mempertimbangkan untuk meledakkan sebagian bendungan yang berisiko jebol untuk mencegah masyarakat hilir terkena banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Hujan lebat berhari-hari memicu tanah longsor dan banjir di pegunungan selatan Norwegia. Pihak berwenang mengatakan pada Rabu (9/8/2023), sedang mempertimbangkan untuk meledakkan sebagian bendungan yang berisiko jebol untuk mencegah masyarakat hilir terkena banjir.

Glama merupakan sungai terpanjang dan paling banyak menampung air di Norwegia. Aliran air sungai itu dibendung di pembangkit listrik tenaga air Braskereidfoss, yang berada di bawah air dan tidak beroperasi.

Baca Juga

Polisi mengatakan, ledakan terkendali sebelum bendungan jebol akan memungkinkan petugas mengatur aliran air. "Ketika ada begitu banyak air, kita mungkin bisa membayangkan, dalam kasus terburuk, semacam gelombang pasang datang ke sungai," kata juru bicara polisi Merete Hjerto kepada penyiar NRK Norwegia.

Ketua dewan di operator Hafslund Eco Alexandra Bech Gjorv menyatakan, palka di pembangkit listrik tenaga air gagal terbuka secara otomatis. Alat itu seharusnya membuka ketika ada lebih banyak air di bendungan, tetapi kerusakan ini masih tidak diketahui.

Petugas polisi di wilayah Innland Pal Erik Teigen kemudian mengatakan kepada surat kabar VG, fasilitas tersebut tanpa daya, sehingga tidak dapat melakukan kontak dengan palka. "Kami akan segera secara fisik membantu membuka palka," ujarnya.

Seorang wanita Norwegia berusia 70-an meninggal Rabu pagi, setelah jatuh ke sungai sehari sebelumnya. Dia berhasil merangkak naik ke tepi sungai, tetapi polisi mengatakan karena banjir, butuh beberapa jam sebelum tim penyelamat dapat membawanya ke rumah sakit, tempat dia meninggal.

Polisi di Norwegia selatan mengatakan lebih dari 600 orang dievakuasi di wilayah utara Oslo semalam. Situasi di area itu tidak jelas dan kacau.

Administrasi Jalan Umum Norwegia mengatakan, semua jalan utama antara Oslo dan Trondheim, kota terbesar ketiga di Norwegia, ditutup. "Kami berada dalam situasi krisis dimensi nasional," kata Walikota Innlandet Aud Hove.

“Orang-orang diisolasi di beberapa komunitas lokal, dan layanan darurat berisiko tidak dapat menjangkau orang yang membutuhkan bantuan," ujarnya.

Badai Hans telah menghantam beberapa bagian Skandinavia dan Baltik selama beberapa hari. Fenomena itu menyebabkan sungai meluap, merusak jalan, dan melukai orang dengan dahan yang tumbang.

Hujan yang lebih deras diperkirakan terjadi di Norwegia selatan dan Swedia tengah pada Rabu. Gudang, rumah kecil, dan rumah mobil terapung di sungai atau terbawa arus yang kuat.

Ahli meteorologi Norwegia mengatakan, curah hujan hingga 30 milimeter diperkirakan terjadi pada Rabu malam. "Kuantitasnya tidak ekstrem, tetapi mengingat kondisi di daerah tersebut, konsekuensinya mungkin terjadi," kata badan tersebut.

Kota terbesar kedua di Swedia, Goteborg, sebagian besar pelabuhan terendam air. Lembaga meteorologi untuk kedua negara mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem pada Rabu.

“Ini adalah situasi yang sangat serius yang dapat menyebabkan konsekuensi dan kerusakan yang luas,” kata Institut Meteorologi Norwegia.

Sedangkan badan meteorologi Swedia mengeluarkan peringatan merah untuk pantai barat. "Hujan dalam jumlah yang sangat besar menyebabkan aliran sungai yang sangat tinggi dapat terjadi," ujar peringatan yang dikeluarkan.

Ahli meteorologi dari Institut Meteorologi dan Hidrologi Swedia Erik Hojgard-Olsen seperti dikutip oleh surat kabar Aftonbladet mengatakan, cuaca tidak biasa sepanjang tahun ini. “Sungguh luar biasa memiliki (sistem) tekanan rendah seperti Hans, yang membawa begitu banyak hujan selama beberapa hari berturut-turut,” katanya.

“Terutama untuk menjadi bulan musim panas, itu sudah berlangsung lama," ujarnya.

Direktorat Sumber Daya Air dan Energi Norwegia meningkatkan peringatan banjir, dan tanah longsor dari oranye menjadi merah untuk sebagian Norwegia selatan. Direktorat itu mengatakan, rekor tingkat banjir yang tinggi tercatat di beberapa tempat di Drammensvassdraget, sebuah cekungan drainase di sebelah barat ibu kota Oslo.

Insinyur senior di lembaga tersebut Erik Holmqvist mengatakan, ada empat danau, termasuk Randsfjorden yang terbesar keempat di Norwegia berada dalam kondisi sangat rentan terhadap banjir. “Kita harus kembali pada 1910 untuk mendapatkan prakiraan yang sama untuk Randsfjorden,” katanya.

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengunjungi daerah yang terkena dampak di Norwegia selatan. “Saat hujan berhenti, tantangan lain dimulai: air harus keluar,” katanya.

sumber : AP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement