Kamis 10 Aug 2023 07:22 WIB

Airlangga Yakin Golkar Mampu Melebihi Perolehan Suara di Pemilu 2019

Menurut Airlangga, Golkar saat ini solid tak seperti pada 2019.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Foto: dok golkar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa partainya sangat solid jelang menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Bahkan, kesolidan tersebut meyakininya bahwa partai berlambang pohon beringin itu mampu meraih suara lebih banyak ketimbang pada Pemilu 2019.

"Golkar sekarang sangat solid dan ini berbeda dengan Pemilu 2019 yang penuh dengan gonjang-ganjing, bahkan ada dua kepengurusan. Nah sekarang sangat solid dan tentu dalam situasi seperti ini, dengan kader-kader yang kuat, dengan sistem pemilu yang terbuka, Golkar siap untuk lebih baik dari 2019 kemarin," ujar Airlangga lewat keterangan video yang diunggah Rabu (9/8/2023) malam.

Baca Juga

Seluruh calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Golkar di tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota juga siap menghadapi Pemilu 2024. Adapun terkait nomor urut, ia meminta seluruh caleg tak gelisah terkait hal tersebut.

"Saya instruksikan kepada seluruh Partai Golkar di Indonesia, sekarang sedang disusun berdasarkan nomor urut dan pemilu sudah sistem terbuka. Sehingga dengan demikian sudah waktunya sekarang untuk langsung bergerak, konsolidasi di akar rumput, rebut hati rakyat," ujar Airlangga.

Jelasnya, saat ini partai berlambang pohon beringin itu juga mempunyai modal kuat untuk berdiskusi dengan partai politik lain terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2204. Modal kuat tersebut semakin terlihat ketika seluruh elemen Partai Golkar solid dalam menghadapi Pemilu 2024. Dukungan juga diberikan oleh senior-senior partai berwarna dominan kuning tersebut.

Sebanyak 38 DPD I dan DPD II Partai Golkar juga solid di bawah kepemimpinannya jelang Pemilu 2024. Termasuk dukungan dari organisasi sayap partainya, yang membantah didorongnya musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Dari dulu juga tutup buku (wacana munaslub), karena mereka (yang mendorong munaslub) tidak ada dalam struktur. Jadi mereka adanya di pinggiran, periferal," ujar Airlangga.

Diketahui, Partai Golkar berhasil memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019. Mereka meraih 12,31 persen suara atau 85 kursi di DPR.

Partai Golkar berada di peringkat kedua, di bawah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang meraih 19.33 persen suara atau 128 kursi di DPR. Sementara itu, di bawahnya adalah Partai Gerindra yang memperoleh 12,57 persen suara atau 78 kursi di DPR.

photo
Koalisi Indonesia Bersatu - (infografis republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement