REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Musim kemarau di wilayah Desa Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tidak saja berdampak bagi lahan pertanian pangan. Kemarau juga mengakibatkan sebagian warga di desa ini mengalami kesulitan untuk mengakses air bersih bagi kebutuhan hidup sehari-hari.
Sehingga, warga terdampak pun harus mengandalkan bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. "Benar, BPBD menyalurkan bantuan air bersih 10 ribu liter (dua tangki) ke Desa Semowo, Pabelan," ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Semarang, Wahyudi, di Ungaran.
BPBD, jelas Wahyudi, menerima permohonan bantuan dropping air dari aparat pemerintah Desa Semowo. Karena musim kemarau yang berlangsung telah mengakibatkan sebagian warga mengalami krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari .
Wahyudi juga menyampaikan, sampai 9 Agustus 2023, laporan kegiatan penanganan bencana BPBD telah menyalurkan 96 tangki atau 480 ribu liter air bersih. Penyaluran bantuan air terbanyak untuk Desa Gogodalem Kecamatan Bringin, total 52 tangki.
Berikutnya Desa Tajuk Kecamatan Getasan, sebanyak empat tangki, dan Desa Kalikayen Kecamatan Ungaran Timur, sebanyak empat tangki. Sedangkan untuk Desa Kemitir Kecamatan Sumowono, dan Desa Semowo Kecamatan Pabelan masing-masing dua tangki air bersih.
Penyaluran air bersih untuk kegiatan penanganan bencana alam sebanyak 15 tangki dan lainnya 17 tangki. Sehingga total persediaan air bersih yang telah disalurkan mencapai 96 tangki dan jumlah persediaan air bersih Tahun Anggaran 2023 masih 104 tangki.
"Pada tahun anggaran 2023 ini, jumlah persediaan air bersih untuk antisipasi bencana kekeringan di Kabupaten Semarang mencapai 200 tangki berkapasitas 5,000 lliter," jelas Wahyudi.