REPUBLIKA.CO.ID, ZAPORIZHZHIA -- Dua orang tewas dan tujuh lainnya terluka dalam serangan rudal yang diduga dilakukan oleh Rusia di kota Zaporizhzhia, Ukraina, pada Rabu (9/8/2023), demikian ungkap para pejabat Ukraina.
Seorang reporter Reuters yang berada di lokasi kejadian melihat para petugas darurat mengangkat sebuah mayat dari lokasi serangan. Kemudian meletakkan mayat itu di atas tandu dan membungkusnya ke dalam kantung mayat berwarna hitam.
Tim penyelamat menyisir puing-puing dan sebuah ambulans diparkir di dekat gedung-gedung yang rusak. "Kami menunggu jika mereka menemukan seseorang di bawah reruntuhan," kata seorang dokter, Vyacheslav.
Para pejabat Ukraina sebelumnya telah melaporkan tiga kematian dari serangan yang diduga dari Rusia. "Untungnya, satu orang berhasil disadarkan. Para dokter dibantu oleh paramedis polisi di tempat kejadian," kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di aplikasi pesan Telegram.
Sekretaris dewan kota Zaporizhzhia Anatoliy Kurtev sebelumnya mengatakan bahwa Rusia telah menghantam sebuah daerah pemukiman di kota tersebut. Menurutnya, jendela-jendela di beberapa bangunan pecah.
Sebuah video yang diposting oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menunjukkan asap mengepul dari bangunan yang terbakar dan rusak parah di samping sebuah gereja.
Andriy Yermak, kepala administrasi kepresidenan Ukraina, kemudian mengunggah sebuah foto yang menunjukkan bahwa gereja tersebut terletak di dekat bangunan tempat tinggal. Ukraina menduga rudal Iskander digunakan dalam serangan itu, kata Yermak.