Kamis 10 Aug 2023 12:42 WIB

Lebanon Larang Penayangan Barbie karena Promosikan Homoseksualitas

Barbie mempromosikan homoseksualitas, meski tak terdapat adegan yang menunjukannya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Mortada melarang peredaran film Barbie karena mempromosikan homoseksualitas
Foto: EPA-EFE/ALLISON DINNER
Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Mortada melarang peredaran film Barbie karena mempromosikan homoseksualitas

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Kebudayaan Lebanon Mohammad Mortada melarang peredaran film Barbie dari bioskop pada Rabu (9/8/2023). Dia mengatakan, film itu mempromosikan homoseksualitas, meski di dalam ceritanya tidak terdapat adegan yang menunjukkannya.

Penetapan Mortada itu didukung oleh kelompok bersenjata Syiah Hizbullah yang berkuasa. Pimpinan kelompok tersebut Sayyed Hassan Nasrallah telah meningkatkan retorikanya terhadap komunitas LGBT, mengacu pada pidato baru-baru ini pada aturan penafsirannya yang menyerukan hukuman mati bagi pelanggar.

Baca Juga

Keputusan Mortada mengatakan, film itu dinilai mempromosikan homoseksualitas dan transformasi seksual. "Bertentangan dengan nilai-nilai iman dan moralitas dengan mengurangi pentingnya unit keluarga," ujarnya.

Berdasarkan langkah Mortada, Menteri Dalam Negeri Bassam Mawlawi pada gilirannya meminta komite sensor Keamanan Umum untuk meninjau film tersebut dan memberikan rekomendasinya. Pada Selasa (8/8/2023), kabinet Lebanon mendesak warga untuk berpegang teguh pada nilai-nilai keluarga setelah pertemuan dengan ulama Kristen terkemuka Lebanon Patriark Bechara Boutros al-Rai, meskipun tidak menyebut komunitas LGBT secara khusus.

Direktur eksekutif di Yayasan Samir Kassir Ayman Mhanna mengatakan, langkah Mortada terjadi di tengah gelombang kefanatikan. "Ini adalah bagian dari kampanye yang lebih luas yang menyatukan Hizbullah, Kristen sayap kanan, dan pemimpin agama lainnya dalam kampanye terfokus melawan orang-orang LGBT," katanya.

Kuwait mengikuti jejak Lebanon pada kemudian hari. Pemerintah mengatakan, telah melarang Barbie dan film horor supernatural Talk to Me untuk melindungi etika publik dan tradisi sosial.

Lebanon adalah negara Arab pertama yang mengadakan pekan pride week pada 2017. Negara itu umumnya dipandang sebagai tempat yang aman bagi komunitas LGBT di Timur Tengah yang konservatif.

Namun, masalah tersebut menjadi fokus yang lebih tajam baru-baru ini, memicu ketegangan. Mawlawi tahun lalu mengambil keputusan untuk melarang acara yang mempromosikan penyimpangan seksual di Lebanon, yang dipahami merujuk pada pertemuan ramah LGBT.

Film Barbie dibintangi Margot Robbie dan Ryan Gosling yang menceritakan petualangan boneka Mattel di dunia nyata dan mengangkat isu kesetaraan gender. Film ini telah mencapai satu miliar dolar AS dalam penjualan tiket box office di seluruh dunia sejak debutnya pada 21 Juli.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement