REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha menyoroti pentingnya penghormatan agama dan persatuan komunal, Rabu (9/8/2023). Desakan itu disampaikan selama pertemuan dengan para pemimpin agama yang beragam di ibukota Thailand, Bangkok.
Taha berupaya untuk mempromosikan pemahaman dan persatuan di antara berbagai kelompok agama dan budaya. Dia pun mengadakan pertemuan dengan para pemimpin agama Muslim, Budha, dan Kristen setempat serta perwakilan dari berbagai komunitas di Bangkok.
Taha menekankan keharusan menghormati semua agama. Pemimpin OKI ini mengingatkan pentingnya membangun kerukunan antar pemeluk agama dan masyarakat yang berbeda. Dengan saling menghargai ini akan dapat membangung hidup bersama secara damai untuk mencapai keamanan dan ketentraman masyarakat.
Menurut pernyataan OKI dikutip dari Anadolu Agency, pertemuan itu menggarisbawahi kebutuhan vital untuk saling menghormati di antara agama yang berbeda. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendorong lingkungan dengan masyarakat yang berbeda keyakinan dapat hidup bersama secara harmonis. Mereka bekerja menuju tujuan perdamaian dan stabilitas bersama.
OKI telah menjalin banyak pertemuan dalam mempromosikan persatuan dan saling menghormati. Desakan ini semakin penting di tengah maraknya pembakaran kitab suci di negara-negara Barat.
Dalam peristiwa terbaru dilakukan kelompok anti-Islam dan ultranasionalis Denmark Danske Patrioter (Patriot Denmark) membakar salinan kitab suci umat Islam di depan kedutaan Turki, Aljazair, Pakistan, Iran dan Indonesia di ibu kota Kopenhagen pada Senin (7/8/2023). Kelompok tersebut juga melakukan serangan serupa di kota utara Aalborg dan meneriakkan slogan-slogan Islamofobia.