REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang terus mengupayakan infrastruktur pendukung ketersediaan air bagi lahan pertanian tadah hujan yang ada di sejumlah wilayah kecamatan di daerahnya.
Langkah ini dilakukan Pemkab Semarang dengan menambah jumlah sumur dalam yang airnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bagi kebutuhan pertanian, terutama pada saat menghadapi musim kemarau.
“Hal ini sekaligus menjadi solusi jangka panjang agar lahan-lahan pertanian tadah hujan tidak kehilangan produktivitas pada saat musim kemarau,” kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Muh Edy Sukarno, di Ungaran, Kamis (10/8/2023).
Edy mengungkapkan, pada tahun ini, Dispertanikap akan melakukan pengadaan unit 15 pompa air yang pendanaannya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023. Selain itu juga pembangunan sumur dalam di 12 titik serta jaringan irigasi sebanyak 40 unit.
“Infrastruktur pendukung pertanian ini akan direalisasikan dengan sasaran utama di lahan pertanian tadah hujan,” jelasnya.
Harapannya untuk menambah indeks pertanaman, manakala petani tidak bisa menanam padi, setidaknya masih bisa menanam jenis-jenis tanaman yang kebutuhan pengairannya relatif tidak terlalu banyak, seperti ubi jalar, jagung, atau jenis tanaman palawija lainnya.
Selama ini jika musim kemarau, lahan-lahan pertanian tadah hujan seperti di wilayah Kecamatan Pabelan praktis tidak bisa berproduksi karena memang kondisinya benar-benar kering.
“Maka dengan adanya infrastruktur sumur dalam, pompa air, dan pembangunan saluran irigasi lahan tadah hujan tersebut diharapkan akan bisa berproduksi, walaupun musim kemarau,” kata dia.
Edy juga menyampaikan, untuk saat ini jumlah lahan tadah hujan di wilayah Kabupaten Semarang luasannya mencapai sekitar 6.890 hektare yang tersebar di 19 wilayah kecamatan.
Luasan lahan pertanian tadah hujan yang terbesar berada di wilayah Kecamatan Pabelan dan sesuai data sensus terakhir total mencapai 1.000 hektare lebih.
Oleh karena itu, terkait rencana pembuatan 12 sumur dalam tahun ini, sebanyak delapan titik di antaranya akan dibangun di kawasan lahan pertanian tadah hujan yang ada di Kecamatan Pabelan.
“Harapannya, pada saat musim kemarau di tahun-tahun berikutnya, lahan pertanian tadah hujan yang ada di wilayah Pabelan akan lebih produkstif dan mampu menghasilkan,” jelasnya.