REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko telah beberapa kali bertemu dengannya. Pertemuan itu terjadi sebelum Budiman berkunjung ke kediaman Prabowo.

Saat Budiman mendatanginya, ia sebenarnya menaruh rasa curiga. Sebab pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019, Budiman notabenenya selalu berseberangan dengan Prabowo.

"Saya bisa katakan, saya saksi hidup, Pak Prabowo dijebak oleh orang-orang yang saya kira jahat waktu itu. Dan pak Prabowo sampai sekarang dia menyesal," ujar Hashim dalam acara pembekalan dan konsolidasi relawan Prabowo yang digelar secara daring, Kamis (10/8/2023).

"Nah ini saya takut jangan-jangan, ya kawan baik, orang baik namanya Budiman dan teman-temannya akan jebak kami juga lagi," sambungnya.

Sebelum dua kali bertemu dengannya, Budiman terlebih dahulu bertemu asisten Hashim. Lalu, asistennya memberi kabar bahwa kedatangan Budiman bukan dalam rangka menjebak Prabowo.

"Dua jam saya diskusi sama beliau dan setelah diskusi aaya berkesimpulan, ini orang-orang ini betul, sungguh, ikhlas. Oke kalau gitu, (Budiman) saya akan bawa (bertemu) ke Pak Prabowo," ujar Hashim.

Sejak awal, ia menilai Budiman adalah sosok yang memiliki prinsip dan "tak bisa dibeli". Namun klaimnya, Budiman menilai Prabowo adalah pemimpin yang tepat untuk masa depan Indonesia.

"Dia berkesimpulan Prabowo adalah pemimpin yang tepat. Capres yang tepat, dibanding yang lain, itu kata dia," ujar Hashim.

"Dan dia sudah sampaikan (ke Prabowo) dan sebentar lagi saudara-saudara, Bapak-Bapak bisa menyampaikan Pak Prabowo dan Budiman satu panggung bersama, itu minggu depan nanti," sambungnya.