REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama melalui Subdirektorat Kepustakaan Islam menyusun Grand Desain Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) di Jakarta, 7-9 Agustus 2023. Direktur Urais dan Binsyar, Adib mengatakan, kegiatan itu melibatkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Perpustakaan Nasional RI, Pengurus Masjid Istiqlal, Lajnah Pentashihan Alquran, dan Unit Percetakan Alquran.
“Pusat Literasi Keagamaan Islam akan berpusat di Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Secara fisik, nanti akan bersebelahan dengan gedung produksi percetakan Alquran. Jadi, ketika orang berkunjung bisa sekaligus melihat bagaimana proses percetakan Alquran,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).
Adib berharap, PLKI menjadi pusat belajar serta peningkatan literasi keagamaan bagi umat Islam Indonesia. “Kita berharap, kehadiran PLKI mampu meningkatkan kepekaan masyarakat dalam menerima informasi keagamaan dari literatur yang jelas. Karena, ketika masyarakat Muslim menjadikan Alquran dan hadis sebagai sumber informasi, maka itu bagian dari prinsip wasathiyah,” ungkapnya.
Selain itu, konsep dalam PLKI juga akan menghadirkan literatur klasik dan modern. “Jadi, kita akan melibatkan sejumlah pihak untuk menelusuri literatur, khususnya yang klasik agar bisa diarsipkan di PLKI,” imbuhnya.
“Semua literatur tersebut merupakan jejak histori peradaban. Kehilangan satu literatur, maka kita kehilangan seribu informasi,” kata Adib.