Jumat 11 Aug 2023 04:10 WIB

Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam di RSSA Malang Libatkan Puluhan Nakes

Sebagian organ dalam kembar siam tersebut menempel.

Red: Yusuf Assidiq
Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Foto: Antara
Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang akan melibatkan puluhan tenaga kesehatan (nakes) dalam operasi pemisahan bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan bernama Aliyah dan Aisyah yang berusia 11 bulan.

Dokter spesialis anak Dr dr Satrio Wibowo dalam jumpa pers mengatakan ada kurang lebih sebanyak 40-50 nakes yang terlibat dalam operasi pemisahan kembar siam tersebut.

Baca Juga

"Tim cukup besar, ada sekitar 40-50 orang yang terlibat. Mulai dari dokter ahli hingga tim keperawatan, farmasi, dan gizi," kata Satrio.

Dijelaskan sejumlah dokter ahli yang terlibat dalam operasi pemisahan bayi kembar siam yang pertama kali dilakukan RSUD Saiful Anwar tersebut diketuai oleh dr Eko Sulistijono dan sekretaris tim dr Setya Mitra H.

Ia menambahkan pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam ini merupakan tindakan yang kompleks sehingga dibutuhkan para dokter ahli dan spesialis dalam penangan bayi yang lahir pada 15 September 2022 di RSUD Saiful Anwar Kota Malang itu.

"Karena ini merupakan tindakan pertama dan cukup kompleks, maka kami melibatkan banyak tim," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dokter spesialis bedah anak dr Widanto menambahkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim dokter selama ini, bayi tersebut mengalami kondisi perut yang menempel dengan istilah omphalofagus.

Selain itu, lanjutnya, sebagian organ dalam liver atau hati dari kembar siam tersebut juga menempel serta ada penyatuan pada dinding tulang dada bayi. Bayi kembar siam tersebut memiliki dua liver yang sebagian menempel.

Untuk saat ini, lanjutnya, kondisi tersebut yang sudah diketahui secara pasti oleh tim dokter. Namun tidak menutup kemungkinan ada kelainan lain pada saat dilakukan tindakan pemisahan kembar siam itu.

"Tetapi yang perlu kami sampaikan, tidak menutup kemungkinan ada kelainan lain yang saat ini kita sama-sama belum ketahui, yang nanti mungkin baru ketahuan pada saat tindakan operasi pemisahannya," kata Widanto.

Nantinya usai pelaksanaan operasi yang akan berlangsung kurang lebih selama 10 hingga 12 jam tersebut, pasien akan ditempatkan di Unit Perawatan Intensif (ICU) untuk beberapa waktu. Orang tua juga tidak diperkenankan untuk kontak dengan pasien.

"Untuk waktu awal bahkan orang tua pun tidak diperkenankan untuk kontak, tetapi diberi kesempatan untuk melihat," jelasnya.

Pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam ini dilakukan pada Sabtu (12/8/2023) mulai pukul 06.00 WIB. Proses persiapan pelaksanaan operasi tersebut sudah dilakukan oleh tim dokter sejak beberapa waktu lalu.

Operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan oleh RSUD Saiful Anwar di wilayah Malang Raya, namun dengan melibatkan dokter-dokter ahli berpengalaman baik pada tingkat nasional dan internasional.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?” Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia (orang itu) menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Tidak! Engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Saya mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. Al-Baqarah ayat 259)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement