REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA – Presiden Uganda Yoweri Museveni mencela keputusan Bank Dunia yang menangguhkan pinjaman baru karena negaranya menerapkan Anti-Homosexuality Act. Ia menegaskan, jika memang membutuhkan pinjaman dana maka akan mencari dari sumber lain.
Museveni mengatakan, Uganda saat ini berusaha mengurangi pinjaman dalam bentuk apapun dan tak akan menyerah ditekan oleh institusi asing seperti Bank Dunia. Dengan demikian, Uganda tetap pada kebijakannya menjalankan UU anti-LGBT.
‘’Karena itu, sayangnya Bank Dunia dan aktor lainnya berani memaksa kami untuk meninggalkan keyakinan, budaya, prinsip, dan kedaulatan kami dengan menggunakan uang. Mereka benar-benar meremehkan semua orang Afrika,’’ katanya.
Museveni menambahkan, jika Uganda perlu pinjaman dana maka bisa mendapatkannya dari sumber lain, selain itu produksi minyak yang diharapkan bisa mulai berjalan pada 2025 diyakini mampu memberikan pendapatan tambahan bagi Uganda.