Jumat 11 Aug 2023 08:05 WIB

BTPN Syariah Layani Masyarakat Inklusif Raih Pembiayaan tanpa Agunan

Petugas BTPN Syariah juga mengedukasi ibu-ibu yang didominasi pelaku usaha mikro.

Red: Lida Puspaningtyas
BTPN Syariah dorong peningkatan inklusi keuangan masyarakat prasejahtera yang berkelanjutan.
Foto: BTPN Syariah
BTPN Syariah dorong peningkatan inklusi keuangan masyarakat prasejahtera yang berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- PT BTPN Syariah Tbk memberikan akses keuangan berupa pembiayaan tanpa agunan kepada masyarakat inklusif, termasuk para perempuan pelaku ekonomi ultra mikro yang belum tersentuh layanan keuangan profesional melalui Program Tepat Pembiayaan Syariah.

Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin bersama pejabat BTPN Syariah lainnya menyampaikan program itu saat memantau langsung pertemuan rutin sentra (PRS) nasabah perempuan penerima pembiayaan ultra mikro di Desa Karang Rejo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (9/8/2023).

"Pertemuan rutin sentra (PRS) ini menjadi kegiatan rutin ibu-ibu (nasabah) tiap dua minggu sekali di rumah ketua koordinator kelompok (penerima pembiayaan)," kata Ainul Yaqin.

Pertemuan rutin sentra ini menjadi tempat berkumpulnya kelompok perempuan pelaku ekonomi nasabah BTPN Syariah. Selain menjadi tempat membayar angsuran dan pencairan pembiayaan juga jadi wadah berkumpulnya ibu-ibu saling berbagi mengenai perkembangan usaha mereka.

Tak hanya itu, lanjut Ainul Yaqin, petugas BTPN Syariah juga mengedukasi ibu-ibu yang didominasi pelaku usaha mikro itu terkait dengan pengelolaan keuangan karena pencatatan keuangan penting bagi pelaku usaha.

Dengan memberikan edukasi pengelolaan keuangan oleh pejabat BTPN Syariah, pelaku ekonomi mikro penerima pembiayaan dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya dapat terkontrol dengan baik.

"Kami tidak hanya memfasilitasi akses keuangan berupa pembiayaan, namun kami juga ada program pendampingan bagaimana usahanya bisa terus berkembang," ujarnya.

Seorang nasabah BTPN Syariah Banyuwangi, Titin mengaku terbantu dengan fasilitasi akses keuangan berupa pembiayaan untuk modal usahanya.

"Saya sendiri usaha dagang hasil pertanian seperti buah naga, melon dan hasil pertanian lainnya, Alhamdulillah dari semula pinjam Rp 2 juta aaat ini sudah bisa mencapai Rp 8 juta seiring usaha terus berkembang, dan itu pun tanpa agunan," tuturnya.

Sementara itu, Senior Bisnis Manajer BTPN Syariah Cabang Banyuwangi Azizun Nisa menyebutkan saat ini nasabah bank BTPN di Banyuwangi mencapai sekitar 35 ribu orang dan terbagi 2.759 kelompok dan tersebar di 25 kecamatan.

"Selama ini untuk di Banyuwangi pembiayaan terkecil Rp 2 juta dan terbesar Rp 100 juta," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement