REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menunjukkan jumlah orang tewas bunuh diri di AS mencapai rekornya pada tahun 2022, menjadi 49 ribu orang atau naik 2,6 persen dibanding pada tahun sebelumnya.
CDC mengatakan lebih dari setengah kematian akibat bunuh diri di AS pada tahun 2022 melibatkan senjata api.
"Sembilan dari 10 rakyat Amerika yakin AS sedang mengalami krisis kesehatan mental. Data bunuh diri baru yang dilaporkan CDC mengungkapkan mengapa," kata Menteri Kesehatan AS Xavier Becerra dalam pernyataannya, Kamis (10/8/2023).
Ia menambahkan banyak orang yang masih percaya meminta pertolongan tanda dari kelemahan. Angka bunuh diri tahun 2022 sekitar 14,9 kematian dari setiap 100 ribu orang, 5 persen lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada tahun 2018 yang sebesar 14,8 kematian untuk setiap 100 ribu orang.
CDC mengatakan angka kematian bunuh diri tahun 2022 naik dibandingkan tahun 2021. Dari 48.183 menjadi 49.449 kematian.
"Saya pikir penting untuk menyadari kita telah melihat peningkatan ini selama bertahun-tahun," kata kepala petugas medis CDC, Dr. Debra Houry sebuah episode "Doctor Radio Reports" di SiriusXM seperti dikutip dari CNN.
"Ada sedikit penurunan pada tahun 2019 dan 2020, tetapi sebenarnya selama 15 tahun terakhir, kita telah berada di lintasan ini. Dan saya tahu kita bisa mencegahnya. Saya tahu kita bisa melakukan intervensi. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, dan saya pikir ini adalah menghilangkan stigma terhadap masalah kesehatan mental," tambah Houry.
Houry mengatakan mengatakan tidak semua orang yang meninggal karena bunuh diri memiliki masalah kesehatan mental. "Bisa jadi ada faktor pencetus yang menyebabkannya," katanya.