REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial Facebook menghadirkan beragam fitur yang dapat memudahkan para pengguna untuk menjajakan barang atau jasa dari usaha mereka. Namun, kemudahan ini juga disalahgunakan oleh sebagian oknum untuk mengoperasikan pasar gelap, termasuk pasar gelap sperma.
Keberadaan pasar gelap sperma di Facebook baru terungkap belum lama ini. Pasar gelap sperma ini beroperasi dengan nama Sperm Donation USA.
Pada 2017, grup Facebook ini baru memiliki sekitar 5.000 anggota. Namun, sekarang Sperm Donation USA telah memiliki anggota sebanyak hampir 24 ribu.
Popularitas pasar gelap sperma ini tampak meningkat secara signifikan seiring dengan semakin banyaknya pasangan sejenis di Amerika Serikat. Tak jarang, jasa dari pasar gelap sperma Sperm Donation USA juga digunakan oleh pasangan suami-istri yang kesulitan untuk mempunyai keturunan.
Melalui pasar gelap sperma ini, para pria menawarkan sperma kepada pelanggan dengan biaya yang sangat minim atau bahkan secara gratis. Dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan prosedur In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung, banyak pasangan tertarik untuk menggunakan "jasa" dari Sperm Donation USA.
Pemberian sperma dari pendonor kepada pelanggan umumnya dilakukan dengan cara inseminasi alami atau hubungan seksual. Cara lain yang juga cukup sering dilakukan adalah inseminasi sebagian.
Untuk melakukan metode ini, pendonor pria akan masturbasi terlebih dahulu. Lalu sesaat sebelum ejakulasi, mereka akan melakukan penetrasi kepada pelanggan.
Terkadang, pelanggan menginginkan sperma dari pendonor tanpa melakukan hubungan seksual. Dalam situasi seperti ini, pelanggan dan pendonor biasanya akan bertemu di suatu tempat untuk melakukan transaksi sampel sperma.