REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Miliarder yang juga merupakan pendiri Yandex, perusahaan teknologi multinasional asal Rusia, Arkady Volozh, mengkritik tajam berlangsungnya perang di Ukraina. Dia menyebut aksi militer Rusia ke negara tetangganya sebagai tindakan barbar.
“Invasi Rusia ke Ukraina adalah barbar, dan saya dengan tegas menentangnya,” kata Volozh dalam sebuah pernyataan, Kamis (10/8/2023), dilaporkan The Guardian.
Dia mengaku bergidik melihat nasib orang-orang di Ukraina. “Banyak dari mereka adalah teman dan kerabat pribadi saya, yang rumahnya dibom setiap hari,” ucap Volozh.
Volozh kemudian menjelaskan mengapa kritik dan kecamannya atas aksi militer Rusia di Ukraina baru disampaikan saat ini. “Ada banyak alasan mengapa saya harus tetap diam. Anda bisa memperdebatkan waktu pernyataan saya, tetapi bukan tentang substansinya. Saya menentang perang,” ujarnya.