REPUBLIKA.CO.ID, Varian Eris
*Nama lain*: Subvarian Omicron EG.5.1
*Asal*: Keturunan subvarian Omicron XBB.1.9.2
*Klasifikasi WHO*: //Variant of interest// sejak 19 Juli 2023
Awal terdeteksi: Februari 2023
*Tingkat keparahan*: Rendah, mirip dengan subvarian Omicron lainnya
*Penyebaran*: Terdeteksi di 51 negara, antara lain Cina, Korea Selatan, Jepang, Kanada, Australia, Singapura, Prancis, Portugal, dan Spanyol
*Gejala menurut ZOE Health Study:*
- Nyeri tenggorokan
- Hidung berair atau beringus
- Hidung tersumbat
- Bersin
- Batuk tanpa dahak
- Sakit kepala
- Batuk dengan dahak
- Suara serak
- Otot nyeri dan pegal
- Perubahan indra penciuman
*Peningkatan kasus*
- Inggris
* Pertama kali teridentifikasi pada 31 Juli 2023.
* Varian terbanyak kedua yang beredar di Inggris setelah varian Arcturus (XBB.1.16).
* Picu kenaikan kasus Covid-19, namun kebutuhan rawat inap tetap rendah.
- Amerika Serikat
* Telah menekan dominasi varian Arcturus.
* Penyumbang terbanyak kasus Covid-19 dalam dua pekan yang berakhir pada 5 Agustus 2023.
- Indonesia
* Terdeteksi sejak Maret 2023.
Quote
"Varian ini masih dimasukkan ke level paling bawah, tidak seperti Delta. Masyarakat tidak usah panik." -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Sumber: Pusat Data Republika Pengolah: Reiny Dwinanda