REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah optimistis partainya akan berada di posisi teratas mengungguli partai politik lain dalam Pemilu 2024.
Hal ini tercermin dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consultan (SMRC) yang menunjukkan bahwa terdapat penguatan antara PDIP dengan kepuasan rakyat terhadap kondisi ekonomi dan kinerja presiden.
Dari hasil survei itu, tergambar pula korelasi terkait persepsi rakyat bahwa Presiden Joko Widodo paling terasosiasi dengan PDI Perjuangan.
"Karena asosiasi yang kuat bahwa Presiden Jokowi adalah kader PDI Perjuangan dan PDI Perjuangan adalah partai utama yang menopang pemerintahan Presiden Jokowi. Maka, menurut SMRC, kepuasan rakyat yang tinggi, rata-rata di atas 70 persen atas kinerja Presiden Jokowi ikut mendorong keterpilihan PDI Perjuangan (di Pemilu 2024)," kata Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Said pun membenarkan hasil survei itu, karena sejak dicalonkan menjadi Wali Kota Surakarta hingga menjadi Gubernur DKI Jakarta dan presiden dua periode, Presiden Jokowi masih menjadi kader PDI Perjuangan. Untuk itu, partai berlambang banteng moncong putih itu akan terus menjaga kepercayaan dan amanah yang diberikan oleh rakyat serta bekerja lebih baik agar menjadi wadah aspirasi politik bagi rakyat.
PDIP akan mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres KH Maruf Amin hingga berakhir masa tugasnya pada Oktober 2024. Mereka ingin Presiden Jokowi dan Wapres KH Maruf Amin dikenang sebagai pemimpin nasional yang sukses menorehkan tinta emas perjalanan bangsa dan negara.
Selama memerintah hampir 10 tahun, jelas dia, Presiden Jokowi telah memimpin jalannya pemerintahan dengan sangat baik. Adapun pertumbuhan ekonomi berhasil mencapai 5 persen apabila dibandingkan dengan banyak negara maju.
Dia juga menyebutkan PDI Perjuangan akan terus melanjutkan berbagai agenda Presiden Jokowi yang belum terselesaikan karena terbatasnya masa pemerintahan. Pada banyak survei, Ganjar Pranowo bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura dianggap oleh mayoritas rakyat sebagai penerus yang paling layak dan dianggap mampu melanjutkan agenda Presiden Jokowi.
"Jika, Ganjar Pranowo menang pilpres pada 2024 kelak, PDIP memastikan bahwa agenda-agenda strategis Presiden Jokowi seperti pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara akan terus kami jalankan," tegasnya.
Tak hanya itu, beberapa agenda strategis lainnya seperti revitalisasi dan mengembangkan jalur tol laut, memperluas pembangunan infrastruktur dasar terutama di luar Jawa akan terus dipercepat.
Termasuk juga agenda yang belum tuntas seperti memastikan kedaulatan pangan dan energi, memperluas program hilirisasi, memperkuat jalannya revolusi mental, serta menjadi pemain penting di level internasional dalam menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, serta penopang ekonomi dunia.
PDIP berkomitmen kuat untuk melahirkan calon-calon pemimpin nasional yang sebenar benarnya memenuhi kriteria syarat pencalonan presiden dan wakil presiden. Said menjelaskan dalam pasal 169 Undang Undang No 7 tahun 2017 tentang Pemilu mengatur syarat calon presiden dan wakil presiden terdapat 20 syarat yang harus dipenuhi.
"Bakal calon presiden, Ganjar Pranowo telah kami timbang berdasarkan kriteria di atas tidak pernah terlibat berbagai perbuatan tercela," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (10/8), SMRC mencatat elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) naik seiring kepuasan publik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pendiri SMRC Saiful Mujani menyampaikan elektabilitas PDIP menguat secara konsisten tidak bisa dipisahkan dari penilaian publik yang positif pada kinerja Jokowi.
Survei ini dilakukan pada 16-23 Juli. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Sebanyak 1.220 responden dipilih secara random (multistage random sampling).
Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1.041 atau 86 persen. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.