Jumat 11 Aug 2023 22:37 WIB

Pasar Gelap Sperma Beroperasi di Facebook, Dokter Ungkap Bahayanya

Penggunaan donor sperma secara ilegal dapat bahayakan kesehatan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Bayi baru lahir (Ilustrasi). Seorang pria pendonor sperma diketahui telah menjadi ayah dari 200 anak.
Foto: Antara
Bayi baru lahir (Ilustrasi). Seorang pria pendonor sperma diketahui telah menjadi ayah dari 200 anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, terungkap adanya operasi pasar gelap sperma di media sosial Facebook dengan nama Sperm Donation USA. Meski dianggap membantu bagi sebagian pasangan, penggunaan donor sperma secara ilegal bisa memunculkan sejumlah risiko yang membahayakan kesehatan.

Grup Sperm Donation USA mempertemukan pasangan yang ingin mendapatkan donor sperma dengan pendonor tanpa melalui prosedur resmi. Pendonor umumnya memberikan sperma mereka melalui inseminasi alami atau hubungan atau inseminasi sebagian di mana pendonor akan melakukan masturbasi terlebih dahulu, lalu melakukan penetrasi kepada penerima donor sesaat sebelum ejakulasi.

Baca Juga

Terkadang, pengguna jasa tidak ingin melakukan hubungan seksual dengan pendonor. Dalam situasi ini, sampel sperma dari pendonor biasanya akan disimpan di dalam wadah dan diberikan secara langsung atau melalui pos kepada pengguna jasa.

Pasar gelap sperma banyak diminati oleh pasangan sejenis maupun pasangan heteroseksual yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan.

Pasar gelap sperma disukai karena prosedurnya tidak berbelit dan harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan program kehamilan berbantu seperti In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung. Bahkan, pengguna jasa bisa mendapatkan sampel sperma secara gratis dari pendonor.

Meski cukup banyak diminati, praktik pasar gelap sperma bisa memunculkan sejumlah risiko kesehatan yang berbahaya. Salah satu dari risiko tersebut adalah penularan penyakit menular seksual (PMS) seperti HIV/AIDS.

"HIV mungkin merupakan probabilitas terburuk," jelas CEO perusahaan diagnostik kesuburan Proov, Dr Amy Beckley, seperti dilansir Daily Mail Online pada Jumat (11/8).

Risiko penularan PMS juga bisa menjadi bumerang bagi para wanita yang menggunakan jasa pasar gelap sperma untuk mendapatkan kehamilan. Alasannya, paparan PMS justru bisa memberikan dampak buruk bagi kesuburan wanita.

"PMS bisa membuat wanita menjadi mandul. Ini adalah risiko yang sangat-sangat besar," ujar Dr Beckley.

Beberapa pengguna jasa pasar gelap sperma mengantisipasi risiko ini dengan meminta pendonor melakukan tes skrining PMS. Akan tetapi, Dr Beckley mengatakan akan ada jeda di antara waktu tes skrining dilakukan dengan waktu sperma diberikan kepada pengguna jasa.

Di jeda waktu ini, pendonor bisa saja tertular PMS bila melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Selain itu, pengguna juga bisa saja berbohong mengenai tes skrining yang mereka lakukan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement