Sabtu 12 Aug 2023 03:05 WIB

BKSAP: Sidang AIPA Hasilkan 30 Resolusi

Resolusi sidang AIPA diantaranya terkait stabilitas ASEAN.

Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana.
Foto: Dok. DPR RI
Ketua Desk Kerja Sama Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Umum ke-44 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) telah berakhir pada 9 Agustus 2023. Ada 30 resolusi telah disetujui oleh Parlemen ASEAN, diantaranya mengenai isu stabilitas politik, isu Myanmar dan laut Cina Selatan.

Ketua Desk Regional Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana, mengatakan negara-negara di kawasan ASEAN atau AIPA ini berkomitmen untuk engage dengan goverment. Makanya, kata Putu, resolusi ini akan didorong ke pemerintah agar segera ada action dan implementasi.

Baca Juga

“Setelah resolusi disetujui, What next? Apa selanjutnya? Semua negara AIPA harus segera menjalankan resolusi ini. Karena komitmen sidang umum ini adalah sebenarnya aspirasi dari seluruh masyarakat ASEAN," kata Putu.

"Kalau kita bicara parlemen kan aspirasinya dari rakyat, tentu aspirasi ini akan kita serahkan kepada pemerintah masing - masing untuk segera mengimpletasikan yang dibutuhkan agar bisa memberikan penguatan kesejahteraan, kestabilan, kesolidan dan perdamaian kepada kawasan ASEAN ini agar tidak terjadinya konflik  dengan isu-isu seperti Myanmar, Laut Cina Selatan dan isu-isu lain yang berhubungan untuk mengawal stabilitas kawasan ini,. Dan hal ini juga harus disampaikan oleh pemerintah saat KTT ASEAN di jakarta nanti,” kata Putu di Jakarta, Jumat (11/8).

Menurut legislator asal Bali ini, semua Parlemen ASEAN harus berkomitmen untuk mendorong pemerintahannya dan tentunya tujuan kita memberikan penguatan kepada diplomacy yang dilakukan first trackpemerintah, melalui second track diplomacy dan juga pelibatan seluruh masyarakat.

Kemudian, kata Putu, sidang ini juga telah menyetujui percepatan transisi ekonomi hijau atau green economy dan pengembangan inovasi teknologi untuk pembangunan dan pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, isu ketahanan energi dan air juga menjadi concern anggota AIPA.

Selain itu, menurutnya isu seperti isu kesetaraan gender pada komite perempuan, isu keterlibatan pemuda pada komite kepemudaan, komite politik, ekonomi, sosial, isu sawit nikel, isu konflik Rusia Ukraina, SDGs juga harus terus dikawal bersama.

Dalam laporan hasil komite urusan organisasi selama Sidang Umum AIPA ke-44 di depan para negara peserta AIPA dan Observer, Putu mengungkapkan bahwa ASEAN harus solid, saling menjaga dan bekerja sama untuk menjaga kawasan Asia Tenggara.

"AIPA harus mempunyai ASEAN Parlemen untuk memperkuat kepentingan ASEAN secara parlementer. Hal ini harus segera terealisasi agar terciptanya hubungan yang erat dan solid. ASEAN yang dulunya tidak dilirik sekarang menjadi daya tarik karena meningkatnya persaingan antara kekuatan besar. Dengan segala kepentingan dan potensinya, mari kita kawal bersama ASEAN unity dan centrality," ucapnya.

Putu juga mengatakan, bahwa ada satu draf resolusi lainnya dimana seluruh peserta baik anggota AIPA maupun observer setuju memberikan apresiasi kepada Presiden dan Chair Sidang Umum ke-44 AIPA, Puan Maharani.

Suasanapun menjadi riuh dengan tepuk tangan saat Putu menyebut nama Puan Maharani.

"Mari kita berikan applause untuk ibu Puan Maharani yang menjadi Presiden ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) 2023 sekaligus ketua DPR RI,' Ucapnya

Para peserta AIPA ke-44, lanjut Putu, kemudian menandatangani komunike bersama sebagai bentuk keputusan Sidang Umum AIPA ke-44. Para peserta, tamu, serta observer sepakat bahwa ASEAN memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian kawasan dan stabilitas global.

“Sebagai penutup,  tidak lupa saya menyampaikan terima kasih kepada para negara - negara peserta AIPA, pemerintah, observer, panitia, keamanan, media serta masyarakat yang terus mengawal jalannya Sidang Umum ke-44th AIPA di Jakarta yang berjalan dengan lancar dan sukses,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement