REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi melakukan beberapa penangkapan karena sejumlah anak muda mengikuti tren TikTok untuk mencuri di sebuah toko di Oxford Street yang terkenal di London. Pembeli yang ketakutan dilaporkan terkunci di dalam toko, ketika anggota staf terpaksa menurunkan daun jendela mereka setelah puluhan orang mengambil barang dari rak pajangan.
Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan bentrokan antara penjarah dan petugas polisi yang memegang pentungan. Sementara turis dan pembeli berlari untuk menyelamatkan diri. Polisi Metropolitan mengatakan, sepanjang Rabu (9/8/2023), petugas menjaga jarak pandang di area Oxford Street.
"Empat orang ditangkap karena dicurigai melanggar perintah pembubaran, satu orang ditangkap karena dicurigai akan mencuri, satu orang ditangkap karena diduga menyerang seorang polisi dan satu orang ditangkap karena dicurigai melakukan pelanggaran ketertiban umum," kata pernyataan Polisi Metropolitan, dilaporkan Al Arabiya, Jumat (11/8/2023).
Kemudian petugas menangkap dua orang di Essex karena berkonspirasi melakukan perampokan setelah mengunggahnya di media sosial. Tren video TikTok yang dibagikan secara luas, meminta pengguna untuk merampok toko. Video tersebut menginstruksikan para pengguna untuk mengikuti aturan berpakaian dan pergi ke Oxford Street pada waktu tertentu.
“Jangan datang kalau tidak bisa lari. Jangan bawa senjata apa pun," bunyi perintah dalam tren TikTok tersebut.
Petugas tambahan dan personel keamanan dikerahkan di daerah itu saat ketegangan meningkat menjelang perampokan. Oxford Street adalah pusat perbelanjaan tersibuk di Eropa. Terdapat sekitar sekitar 300 toko setengah juta pengunjung yang datang ke Oxford Street setiap hari.