Ahad 13 Aug 2023 12:10 WIB

Pameran Fotodidak Hadirkan Foto Burung Karya Anang Batas 

Yang dilakukan Anang penting dalam konteks pelestarian lingkungan terutama fauna.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fuji Pratiwi
Sejumlah foto karya Anang Batas yang dipamerkan dalam pameran Fotodidak: Terpanjat Tak Terperanjat di Wisdom Park UGM, Sabtu (12/8/2023).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Sejumlah foto karya Anang Batas yang dipamerkan dalam pameran Fotodidak: Terpanjat Tak Terperanjat di Wisdom Park UGM, Sabtu (12/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka Dies Natalis ke-74, Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar pameran fotografi oleh MC kondang yang juga stand up comedian Anang Batas, Sabtu (12/8/2023). Kegiatan bertajuk 'Fotodidak: Terpanjat Tak Terperanjat' itu digelar di Wisdom Park UGM.

"Saya terpanjat tapi saya bukan orang yang mencari target sehingga saya terpanjat tapi saya tidak terperanjat karena saya merasa saya bersyukur diberi banyak talenta oleh Tuhan, dan saya menikmatinya, mengalir saja," kata Anang menjelaskan arti tema pamerannya tersebut.

Baca Juga

Anang mengatakan awal mula ketertarikannya di fotografi yaitu saat pandemi terjadi. Karena tidak ada kegiatan, akhirnya ia mencoba kegiatan memotret.

"Saya sama sekali tidak bisa memotret, teknik enggak tahu sampai sekarang juga apalagi istilah-istilah," ucap Anang.

Pada 19 Januari 2021 ia diajak memotret oleh seseorang bernama Bravo Hitam. Ketika itu ia hanya membawa kamera kantong.

"Asal jepret ternyata salah terus diajari manual, ya sudah motret. Itu yang memancing awal akhirnya selama empat bulan saya hampir seminggu tiga kali sampai empat kali semalam suntuk di Lereng Merapi," ungkap Anang.

Hasil jepretan Anang pada pameran tersebut didominasi foto burung. Hal itu lantaran belakangan ia lebih sering mengambil foto burung. Salah satu foto yang berhasil ia abadikan yaitu burung kutilang yang memiliki paruh kecil tengah memakan buah talok.

"Makan kenyang akhirnya ada tempat sampah dia nelek di sampah itu, saya mengambil pesannya bahwa manuk wae iso golek nggon nelek sing pener kok menungso kadang-kadang sak-sakke buang sampah," kata dia.

Ia awalnya biasa memotret di Desa Ramah Burung, Jatimulyo, Kulonprogo. Paling jauh dirinya pernah memotret hingga Senggigi, Lombok.

"Paling jauh sementara di Lombok, Lumajang, Batu, dan lain-lain," ungkapnya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo yang hadir dalam acara tersebut mengapresiasi karya yang dihasilkan Anang Batas. Menurutnya yang dilakukan Anang penting dalam konteks pelestarian lingkungan terutama fauna.

"Teruskan karya-karyanya dan terus menginspirasi temen-teman di Jatimulyo," kata Singgih.

Rektor UGM Ova Emilia memuji foto-foto  yang dipamerkan pada pameran kali ini. Menurutnya hal tersebut menjadi bukti kegigihan Anang. "Apa yang dibuktikan terpanjat tak terperanjat pameran fotodidak dari Mas Anang bukti kegigihan dan ketekunan Mas Anang," ucap Ova.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement