REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Hanya 4.000 langkah sehari, ditemukan sudah cukup untuk mengurangi risiko kematian dini seseorang, menurut sebuah studi baru. Akan tetapi, akademisi menemukan orang menuai lebih banyak manfaat kesehatan dari setiap langkah tambahan.
Namun, studi baru, yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology, menemukan bahwa jumlah langkah yang dibutuhkan seseorang untuk berjalan setiap hari demi kesehatan, bisa lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya.
Para peneliti menemukan bahwa berjalan setidaknya 3.967 langkah sehari membantu seseorang mulai mengurangi risiko kematian karena sebab apa pun. “Berjalan setidaknya 2.337 langkah sehari mulai mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung,” demikian laporan, dikutip dari laman Getsurrey, Ahad (13/8/2023).
Studi tersebut, yang terbesar dari jenisnya hingga saat ini, menyimpulkan bahwa semakin banyak seseorang berjalan, kian rendah pula risiko kematian dini. Bahkan jika orang berjalan sebanyak 20 ribu langkah sehari, manfaat kesehatannya terus meningkat.
Mereka menemukan bahwa risiko kematian akibat penyebab apa pun atau penyakit kardiovaskular, penyakit jantung dan pembuluh darah, berkurang secara signifikan dengan setiap 500 hingga 1.000 langkah tambahan yang dilakukan seseorang. Tambahan 1.000 langkah sehari dikaitkan dengan penurunan 15 persen risiko kematian akibat penyebab apa pun dan peningkatan 500 langkah sehari dikaitkan dengan penurunan 7 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular. “Studi kami menegaskan bahwa semakin banyak Anda berjalan, semakin baik,” kata Prof Banach.
Ditemukan bahwa ini berlaku untuk pria dan wanita, tanpa memandang usia, dan terlepas dari apakah Anda tinggal di wilayah beriklim sedang, subtropis, atau subkutub di dunia, atau wilayah dengan campuran iklim. Selain itu, analisis juga menunjukkan bahwa hanya diperlukan 4.000 langkah sehari untuk secara signifikan mengurangi kematian akibat penyebab apa pun, dan bahkan lebih sedikit lagi untuk mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Perubahan gaya hidup, termasuk pola makan dan olahraga, menjadi kunci dalam mengurangi risiko kardiovaskular dan memperpanjang hidup.
Dr Ibadete Bytyci, dari University Clinical Centre of Kosovo, dan penulis senior makalah tersebut, menambahkan sampai sekarang, belum jelas berapa jumlah langkah yang optimal.
Meskipun mulai terlihat manfaat kesehatannya, tetapi data yang tersedia dinilai masih terbatas untuk hitungan langkah hingga 20.000 per hari, sehingga perlu diteliti kembali pada kelompok orang yang lebih besar. Pejabat kesehatan di Inggris sebelumnya mengimbau masyarakat untuk fokus pada peningkatan kecepatan berjalan mereka, daripada hanya fokus pada jarak atau jumlah langkah. Orang harus "fokus pada jalan cepat, bukan hanya 10.000 langkah", menurut saran tahun 2018 dari Kesehatan Masyarakat Inggris dan Royal College of GPs.