Ahad 13 Aug 2023 10:39 WIB

Dukung Prabowo Capres 2024, Ini Penjelasan Golkar, PKB, PAN

Prabowo dinilai miliki kapasitas melanjutkan pembangunan Indonesia.

Rep: Abdullah sammy/ Red: Friska Yolandha
Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN),dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi meneken kerja sama untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN),dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi meneken kerja sama untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga partai besar, Golkar, PKB, dan PAN secara resmi menyatakan dukungannya pada ketua umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden 2024. Pernyataan dukungan itu disampaikan ketiga ketum partai, yakni Airlangga Hartarto (Golkar), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Zulkifli Hasan (PAN). Ketiganya menyerahkan secara simbolis surat dukungan partai mereka kepada Prabowo.

Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyatakan bahwa kerja Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia mesti dilanjutkan oleh pemimpin yang punya visi sekaligus kapasitas. Golkar menilai visi itu ada di Prabowo.

Baca Juga

Sedangkan PAN sebagai partai yang lama bekerja sama dengan Prabowo yakin kerja sama ini akan membawa kemaslahatan bagi Indonesia ke depan. "PAN telah 10 tahun bekerja sama dengan pak Prabowo. Dan insya Allah kerja sama ini akan membawa kebaikan," ujar Zulkifli Hasan dalam sambutannya.

Sementara itu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyambut baik masuknya PAN dsn Golkar. Secara khusus Cak Imin menyebut masuknya PAN sebagai simbol kerja sama dua ormas Islam terbesar, yakni NU dan Muhammadiyah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement