Ahad 13 Aug 2023 10:56 WIB

Buntut Salah Ketik 'Manusia Papua' Menjadi 'Manusia Purba', Kondisi Sorong tidak Kondusif

Kapolda Papua Barat telah memproses anggota yang melakukan salah ketik surat.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Gabriel Lema bersama Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi M Silitonga. Kapolda meminta maaf atas insiden salah ketik.
Foto: Istimewa
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen Gabriel Lema bersama Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi M Silitonga. Kapolda meminta maaf atas insiden salah ketik.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga mengajak tokoh adat di Provinsi Papua Barat Daya agar tetap tenang dan menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat, menyusul insiden salah ketik oleh anggota Polresta Sorong beberapa waktu lalu. Kesalahan pengetikan itu terjadi pada kata "manusia Papua" menjadi "manusia purba".

"Saya minta maaf atas situasi dan kondisi yang telah terjadi, saya juga mengajak seluruh tokoh adat agar tetap tenang dan jaga kondisi kamtibmas supaya tetap kondusif," ajak Kapolda Papua Barat di Sorong, Ahad (13/8/2023).

Baca Juga

Kapolda mengakui kesalahan pengetikan itu mengakibatkan kondisi kamtibmas di Sorong Raya tidak kondusif. Untuk meredam ketidakpuasan masyarakat terhadap insiden tersebut, Kapolda Papua Barat kemudian menggelar pertemuan tatap muka dengan seluruh tokoh adat dan tokoh pemuda se-Papua Barat Daya di Gedung LJ, kompleks Kantor Wali Kota Sorong, Sabtu (12/8/2023).

Di hadapan para tokoh ada dan pemuda, Kapolda Papua Barat menyampaikan permohonan maaf atas insiden itu. Pihaknya berkomitmen memperbaiki manajemen di dalam tubuh Polresta Sorong.

"Saya mohon maaf atas kejadian itu, saya sebagai Kapolda bertanggung jawab atas insiden salah ketik sehingga saya akan melakukan evaluasi ke dalam dan mengambil kebijakan yang sifatnya restoratif atas kejadian itu," kata Kapolda.

Berdasarkan hasil penelusuran, menurut Kapolda, kesalahan ini dilakukan anggota dengan kondisi kurang cermat. Di dalam komputer yang dipakai anggota, ada program yang namanya prediktif teks, sehingga ketika pengetikan berlangsung ada kata lain yang muncul tidak sesuai dengan kata yang diketik. Akhirnya, tanpa dicermati secara baik oleh oknum itu terjadilah kesalahan fatal.

"Saya rela memberikan teguran kepada anggota, baik itu oknum maupun Kasat Intel dan Kapolresta Sorong. Oknum anggota telah kami proses, diperiksa, dan akan dilakukan sidang disiplin dan kode etik tentang kesalahan," kata Kapolda Papua Barat.

Kapolda menyatakan komitmen untuk melakukan evaluasi manajemen secara holistik untuk mengecek apakah ada keterlibatan dari anggota lain, kemudian akan melihat secara cermat apakah insiden salah ketik itu dilakukan secara sengaja oleh anggota bersangkutan.

"Saya akan melakukan evaluasi terhadap semua yang mungkin terlibat di dalamnya, saya akan melakukan penindakan secara manajemen," ungkapnya.

Kapolda siap melakukan apa saja untuk penyelesaian kasus insiden salah ketik ini guna menjaga dan mendukung kondisi kamtibmas di wilayah Papua Barat Daya, asalkan persoalan ini cepat diselesaikan segera.

"Saya sudah sampaikan kepada semua yang hadir, apa pun langkah yang terbaik saya siap. Mau ada pertemuan lanjutan di mana tempatnya saya siap, ini demi kebaikan bersama. Kami sesungguhnya tidak berniat apa-apa, saya sendiri tidak ada niat apa-apa untuk melakukan tindakan itu," kata Kapolda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement