Ahad 13 Aug 2023 16:04 WIB

PAN: Kepercayaan ke Kejagung Naik karena Kinerjanya Tersosialisasi ke Publik

Kinerja Kejagung tersosialisasi dengan baik di pemberitaan maupun medsos.

Kejagung saat menetapkan pejabat Kementerian ESDM, EVT sebagai tersangka. Sosialisasi kinerja yang baik membuat kepercayaan publik meningkat.
Foto: Kejaksaan Agung
Kejagung saat menetapkan pejabat Kementerian ESDM, EVT sebagai tersangka. Sosialisasi kinerja yang baik membuat kepercayaan publik meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Daulay melihat salah satu fakto yang membuat kepercayaan publik tehadap  Kejaksaan Agung (Kejagung) meningkat adalah kinerja mereka tersosialisasi dengan baik ke publik. Selain itu, memang banyak kinerja mereka yang diapresiasi masyakat.

Dikatakan Saleh, masyarakat dalam mengapresiasi Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak hanya dari satu sudut saja. “Mereka pasti melihatnya dari berbagai aspek,” kata dia.

Kinerja Kejagung yang banyak mengungkap kasus-kasus besar dan menonjol menjadi hal yang diperhatikan masyarakat. Salah satunya pengungkapan kasus dugaan korupsi pembangunan BTS Bakti Kominfo. “Ini capaian yang dinilai masyarakat sangat baik. Dan ini bisa jadi dinilai mengalahan lembaga penegak hukum lainnya,” kata Saleh.

Selain itu, lanjut Saleh, infomasi tentang kineja Kejagung juga tersampaikan dengan baik ke masyarakat, melalui media sosial maupun web-web pemberitaan, “Tekait (pemberitaan) kinerja Kejaksaan juga cepat bekembang luas, banyak orang yang memberitakan dan menceritakan. Ini tentu mempengaruhi persepsi terhadap Kejagung,” ungkapnya.

Saleh berharap Kejagung bisa meningkatkan kinerjanya. Salah satunya dalam pengusutan kasus-kasus besar agar tidak berhenti pada hal yang sudah dikerjakan sekarang. “Misalnya BTS, kalau masih ada lagi, yang terkait harus ditegakkan juga proses hukumnya, supaya nama baik Kejagung bisa dipertahankan,” kata Saleh.

Hal ini harus dilakukan karena persepsi publik itu hal yang tidak tetap dan bisa berubah. Kalau kinerja dan penanganan kasusnya melorot, lanjut dia, bukan tidak mungkin jika kepercayaan terhadap Kejagung juga menurun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement