REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam semangat kerja sama lintas batas, Pesantren Hidayatullah Surabaya dengan bangga mengumumkan acara bertajuk "Cross Cultural Discussion", sebuah forum yang mengumpulkan pemuda dari negara-negara ASEAN, yaitu Malaysia, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Filipina. Acara ini dilangsungkan dengan harapan bahwa Hidayatullah Surabaya dapat memainkan peran penting dalam mendukung kerjasama yang erat dengan pemuda dari wilayah ASEAN.
Dalam konteks ini, Hidayatullah Surabaya juga telah meluncurkan program internasional yang akan menjadi landasan untuk sinergi dan kerjasama yang lebih erat di masa mendatang.
Forum "Cross Cultural Discussion" ini diadakan di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya mulai 12-14 Agustus 2023. Tujuan utama acara ini adalah untuk memfasilitasi dialog dan pertukaran pemikiran antara pemuda dari berbagai negara ASEAN.
Dalam menyambut acara ini, Ustadz Syaifuddin Nawawi selaku perwakilan dari Pengurus Pesantren Hidayatullah Surabaya mengungkapkan, "Hidayatullah Surabaya secara konsisten berkomitmen untuk membangun karakter santri dengan fondasi tauhid. Ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat keyakinan dan keteguhan hati, yang pada gilirannya akan menghasilkan generasi pemuda yang memiliki tauhid dan iman yang kuat".
Ustadz Dzikrullah selaku Ketua Departemen Hubungan Antar Bangsa Hidayatullah menambahkan, "Wilayah ASEAN memiliki jumlah penduduk sekitar 664 juta orang, namun persentase Muslimnya baru mencapai 37 persen. Dengan kerjasama dan sinergi yang kokoh, kita memiliki impian untuk membangun dakwah di wilayah ini, sehingga dalam beberapa tahun ke depan, jumlah Muslim di ASEAN bisa mencapai 50 persen.
Kerja sama yang kami bangun saat ini adalah langkah pertama menuju visi ini, dan kami berharap semangat kerja sama ini akan terus berlanjut menuju pencapaian tujuan tersebut."
Acara ini diharapkan menjadi platform penting untuk mendorong pemahaman lintas budaya, pertukaran ide, dan kerja sama yang lebih erat di antara pemuda Muslim ASEAN. Dengan tujuan akhir untuk memperkuat nilai-nilai keislaman dan persatuan dalam wilayah ini.