REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada Ahad (13/8/2023), ada kemungkinan realistis bahwa Rusia tidak lagi mendanai kegiatan kelompok tentara bayaran Wagner Group.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam sebuah buletin harian bahwa negara Rusia telah bertindak terhadap beberapa kepentingan bisnis lain dari pemilik Wagner, Yevgeny Prigozhin, setelah ia memimpin pemberontakan yang gagal terhadap para petinggi militer Rusia pada bulan Juni.
"Jika negara Rusia tidak lagi membayar Wagner, pemberi gaji kedua yang paling masuk akal adalah pemerintah Belarusia," kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa pembiayaan dari Belarusia ini, akan menguras sumber daya Belarusia.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa Grup Wagner sedang bergerak menuju perampingan dan konfigurasi ulang untuk menghemat biaya gaji staf pada saat tekanan keuangan.