REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---OpenAI, yang memperkenalkan ChatGPT pada tahun lalu, secara aktif mencari talenta baru untuk bergabung dengan perusahaannya. Salah satu pemimpin OpenAI telah memberikan gambaran menyeluruh tentang peran yang tersedia dan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut.
Orang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pengodean, pembelajaran mesin, dan hal-hal lain berpotensi mendapatkan gaji tahunan hingga sekitar Rp 6,8 miliar sebagaimana tercantum dalam daftar resmi perusahaan.
Kepala Superalignment di OpenAI, Jan Leike, mengungkapkan dalam sebuah diskusi di ajang "The 80.000 Hours Podcast" bahwa beberapa posisi berorientasi penelitian saat ini tersedia di perusahaannya. Leike menegaskan bahwa perusahaan sedang membuka lowongan untuk mempekerjakan sejumlah teknisi riset, ilmuwan, dan manajer riset. “Mungkin setidaknya 10 sebelum akhir tahun, saya kira. Dan mungkin bahkan lebih di tahun-tahun setelah itu," kata Leike, dilansir India Today, Senin (14/8/2023).
Leike menegaskan, lowongan tersebut terbuka untuk kandidat yang memiliki pemahaman yang baik tentang pengodean, pengetahuan tentang pembelajaran mesin, dan menunjukkan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, Leike mengatakan bahwa ada juga persyaratan komitmen yang tulus untuk memajukan keamanan kecerdasan buatan (AI).
Di dalam tim superalignment OpenAI, teknisi riset akan bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan eksperimen rumit untuk riset keselamatan. Menariknya, pekerjaan ini akan memberikan gaji tahunan yang sangat besar, mulai dari 245 ribu dolar AS (sekitar Rp 3,8 miliar) hingga 450 ribu dolar AS (sekitar Rp 6,8 miliar). Ada beberapa kompensasi tambahan juga, yang dapat dilihat calon pelamar di halaman karier OpenAI. Gaji untuk peran lain belum disebutkan perusahaan, tetapi nominalnya juga tinggi.
Tanggung jawab seorang teknisi riset adalah menyusun kode untuk pelatihan pembelajaran mesin, pengelolaan dataset eksperimental yang mahir, dan memperbaiki masalah yang muncul. Lebih lanjut, Leike menegaskan bahwa latar belakang keamanan AI atau gelar PhD dalam pembelajaran mesin tidak diperlukan untuk posisi ini. Sebaliknya, Leike menekankan kandidat yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan model pembelajaran mesin secara efektif lebih diminati.
Baik untuk teknisi penelitian maupun ilmuwan, Leike menyoroti bahwa persyaratannya adalah banyak berpikir kritis, mengajukan pertanyaan penting, serta sangat ingin tahu tentang dunia dan teknologi yang sedang OpenAI bangun. Sedangkan untuk posisi manajer riset, yang akan berurusan dengan teknisi riset dan ilmuwan riset, orang yang memenuhi syarat akan dapat memperoleh penghasilan antara 420 ribu dolar AS (sekitar Rp 6,4 miliar) hingga 500 ribu dolar AS (sekitar Rp 7,6 miliar) setahun.
Pekerjaan ini mengharuskan pelamar memiliki kombinasi pengalaman manajemen dan keterampilan pembelajaran mesin. Orang itu harus memiliki pengalaman memimpin tim riset di perusahaan pembelajaran mesin hingga berkontribusi pada proyek model bahasa besar.