Senin 14 Aug 2023 08:21 WIB

Ditinggalkan Golkar-PAN, PDIP Mengaku Terbiasa Dikeroyok

PDIP ditinggalkan Golkar dan PAN mengaku sudah terbiasa dikeroyok.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ilustrasi bendera PDIP. PDIP ditinggalkan Golkar dan PAN mengaku sudah terbiasa dikeroyok.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ilustrasi bendera PDIP. PDIP ditinggalkan Golkar dan PAN mengaku sudah terbiasa dikeroyok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, menghormati empat partai politik parlemen yang mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres). Kini, Menteri Pertahanan (Menhan) itu didukung oleh empat partai politik yang ada di parlemen, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Kendati demikian, PDIP bersama partai politik pengusung Ganjar Pranowo tak gentar melihat kekuatan lawannya tersebut. Apalagi, partai berlambang kepala banteng itu sudah terbiasa dikeroyok secara politik, tetapi pada akhirnya merekalah yang menang.

Baca Juga

"PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, dan di masa Jokowi-JK, begitu pula saat ini," ujar Said lewat keterangannya, Ahad (13/8/2023).

Seluruh kader PDIP diingatkannya tak melupakan sejarah ketika PDIP melawan pemerintahan Orde Baru. Tegasnya, pahit getirnya sejarah tersebut, justru dari pengalaman untuk memperkuat mental perjuangan dalam memenangkan Ganjar.

Ia juga berkaca pada kemenangan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (JK) di pemilihan presiden (Pilpres) 2014 yang saat itu juga melawan koalisi "gemuk" milik Prabowo. Saat itu, koalisi pengusung Prabowo hanya memperoleh 46,88 persen suara pada kontestasi nasional tersebut.

"Kita harus bisa setegak-tegaknya melalui jalan terjal politik dan dengan begitulah mental juang kita terbentuk. Kita tidak boleh terlena manisnya kekuasaan dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang disokong oleh barisan pemberani yang terbiasa nggetih," ujar Said.

"Dengan berkaca pada jati diri itulah kita bisa berjalan dan melangkah bersama dengan semangat juang memenangkan pemilu 2024," sambung Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR itu.

PDIP sendiri kini telah meneken kerja sama politik dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Kerja politik keempat partai tersebut diyakininya dapat membawa kemenangan kepada Ganjar.

"Karena itu, dalam keyakinan politik kami, kerja cerdas, dan kepedulian tinggi ke akar rumput, kami yakin bisa merebut dukungan rakyat pada pilpres 2024 lebih besar. Itulah yang akan terus kami pedomani sebagai jalan politik untuk memenangkan Ganjar Pranowo," ujar Said.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement