Karyawan mengambil sampel sabun cair untuk kontrol kualitas di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan mengemas sabun cair di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan memeriksa stok sabun cair di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan membuat formula baru sabun cair di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan menata jeriken sabun cair usai pengemasan di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan membuat formula sabun cair di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan memeriksa stok sabun cair di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Karyawan membuat formula sabun cair di rumah produksi sabun cair AMRI, Bantul, Yogyakarta, Senin (14/8/2023). Setiap bulan sekitar 1.500 jeriken dengan kemasan lima liter sabun cair berbagai jenis diproduksi di sini. Sabun cair yang diproduksi diantaranya sabun cuci piring, sabun cuci untuk usaha laundry, dan sabun cuci kaca. Pangsa pasar yang dijangkau sudah meliputi daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan harga Rp 50 ribu per jeriken dengan mayoritas pelanggan tempat usaha. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)