Senin 14 Aug 2023 13:16 WIB

Perdana Menteri Kamboja Baru Terima Kunjungan Menlu Cina

Wang Yi menjadi pejabat asing pertama yang melangsungkan pertemuan dengan Hun Manet.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Perdana menteri Kamboja yang baru, Kitti Tesaphibal Hun Manet menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi, Ahad (13/8/2023).
Foto: AP
Perdana menteri Kamboja yang baru, Kitti Tesaphibal Hun Manet menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi, Ahad (13/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH – Perdana menteri Kamboja yang baru, Kitti Tesaphibal Hun Manet menerima kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi, Ahad (13/8/2023). Mereka menggelar pertemuan di Peace Palace di ibu kota Phnom Penh.

“Perdana Menteri Kitti Tesaphibal Hun Manet bertemu Yang Terhormat Wang Yi, Anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Cina, Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri, dan Menlu Cina di Peace Palace siang ini,” tulis Kantor Perdana Menteri Kamboja lewat akun X resminya.

Baca Juga

Dalam unggahannya, akun Kantor Perdana Menteri Kamboja turut mengunggah empat foto pertemuan Wang dengan Hun Manet. Pada tiga foto di antaranya, tampak Wang Yi dan Hun Manet sama-sama membawa delegasi dalam pertemuan bilateral mereka.

Hun Manet merupakan putra dari Hun Sen, perdana menteri Kamboja yang masih aktif. Jabatan perdana menteri baru akan resmi disandang Hun Manet seusai prosesi pelantikan yang diagendakan digelar pada 22 Agustus 2023 mendatang. Hun Sen diketahui telah memimpin selama 38 tahun.

Wang Yi menjadi pejabat asing pertama yang melangsungkan pertemuan dengan Hun Manet. Pada Sabtu (12/8/2023), Wang sudah sempat bertemu Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok Chenda Sophea. Di pemerintahan Hun Manet, Sophea merupakan calon menteri luar negeri.

Menurut laporan Xinhua News, dalam pertemuan bilateralnya, Wang dan Sophea berkomitmen untuk meningkatkan hubungan bilateral Cina-Kamboja. Sophea mengapresiasi Beijing yang selalu mengulurkan tangannya ketika Kamboja menghadapi momen-momen kritis.

Sementara itu Wang menyampaikan, persahabatan tradisional Cina-Kamboja sudah ditempa oleh generasi pemimpin kedua negara. Menurut Wang, hubungan bilateral kedua negara kuat dan teruji.

Dalam pertemuannya, Wang dan Sophea juga mendiskusikan tentang upaya memperdalam kerja sama Cina dengan ASEAN. Cina diharapkan dapat mendukung sentralitas ASEAN serta mendorong perdamaian, pembangunan, dan stabilitas di kawasan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement