Senin 14 Aug 2023 16:05 WIB

Soal Golkar-PAN Merapat ke Gerindra, Anies: Tidak Ada yang Baru

Anies menegaskan, Golkar dan PAN bukan bagian dari Koalisi Perubahan.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Rasyid Baswedan saat menghadiri acara jalan sehat dan dialog kebangsaan yang digelar PKS di Bandung, Sabtu (5/8/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Bakal calon presiden (bacapres) Anies Rasyid Baswedan saat menghadiri acara jalan sehat dan dialog kebangsaan yang digelar PKS di Bandung, Sabtu (5/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI–Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan memberi respons santai terkait kabar merapatnya Partai Golkar dan PAN ke Gerindra. Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai capres di pemilu 2024 mendatang.

Anies mengatakan pihaknya menghormati hal tersebut. Sebab, Golkar dan PAN sendiri sejak awal bukan bagian dari Koalisi Perubahan. "Kan memang dari dulu bukan bagian dari koalisi, jadi kami menghormati," kata Anies di Boyolali, Ahad (13/8/2023).

Baca Juga

Anies juga mengatakan bersatunya Golkar-PAN dengan Gerindra bukan hal yang baru lagi. "Bahkan, dulu namanya koalisi Indonesia bersatu sudah ada sebelum kami ada, jadi tidak ada yang baru," katanya.

Ditanya soal langkah ke depannya untuk menghadapi koalisi tersebut Anies enggan membocorkan. "Kalaupun ada, ya, tidak disampaikan, ya, mosok strategi diumumkan," katanya.

Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) resmi meneken kerja sama untuk bergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Dalam deklarasinya, kedua partai politik tersebut juga secara resmi menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan sejumlah alasannya mendukung Prabowo. Salah satunya adalah sejarah Prabowo bersama partai berlambang pohon beringin itu.

"Beliau selalu mengikuti kegiatan di Partai Golkar dan kekaryaannya tidak diragukan lagi, egaliter, searah, sejalan dan setujuan dengan Partai Golkar," ujar Airlangga di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023).

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan juga membeberkan alasannya mendukung Prabowo. Salah satunya adalah pengalaman kerja sama pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019. "Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas," ujar Zulkifli.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement