Senin 14 Aug 2023 16:17 WIB

Rupiah Melemah karena Dolar AS Kian Diminati

Naiknya kupon obligasi AS, pasar akan lebih pilih aset dolar AS ketimbang rupiah.

Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi Uang Rupiah
Foto: dok. Pixabay
Ilustrasi Uang Rupiah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyatakan rupiah mengalami pelemahan karena dipengaruhi permintaan dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin diminati setelah rilis Producer Price Index (PPI) AS meningkat.

"Angka-angka ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve masih dapat menaikkan suku bunga lebih lanjut (saat) pertemuan berikutnya pada September 2023, bahkan jika pasar masih secara luas mengharapkan bank sentral AS untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca Juga

Menurut data yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada Jumat (11/8), IHP Juli 2023 meningkat 0,8 persen pada basis tahunan, menguat naik dari kenaikan 0,1 persen yang tercatat pada Juni 2023. Pembacaan ini datang sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar 0,7 persen.

"Daftar data ekonomi sebagian besar kosong pada hari Senin (14/8/2023), tetapi penjualan ritel Juli dijadwalkan pada hari Selasa (15/8/2023), dan diperkirakan akan menunjukkan peningkatan permintaan pada awal kuartal ketiga setelah kenaikan yang lebih kecil dari perkiraan pada Juni," kata Ibrahim.