Senin 14 Aug 2023 18:29 WIB

Akuisisi OLX Diproyeksi Bakal Dongkrak Kinerja Astra Dalam Jangka Panjang

Astra saat ini mengenggam 100 persen saham OLX Classifieds melalui Astra Digital.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
OLX. Astra saat ini mengenggam 100 persen saham OLX Classifieds melalui PT Astra Digital Mobil 99,98 persen dan PT Astra Digital Internasional 0,02 persen.
Foto: olx
OLX. Astra saat ini mengenggam 100 persen saham OLX Classifieds melalui PT Astra Digital Mobil 99,98 persen dan PT Astra Digital Internasional 0,02 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langkah akuisisi yang dilakukan PT Astra International Tbk atas saham PT Tokobagus atau OLX dinilai akan berdampak positif terhadap kinerja penjualan Astra. Dalam jangka panjang, akuisisi ini akan mendukung bisnis jual beli kendaraan bekas Perseroan. 

Seperti diketahui, Astra saat ini mengenggam 100 persen saham OLX Classifieds melalui PT Astra Digital Mobil 99,98 persen dan PT Astra Digital Internasional 0,02 persen. 

Baca Juga

"Akuisisi ini akan berdampak positif untuk penjualan Astra namun belum berdampak signifikan untuk jangka pendek, karena Astra sudah ada bisnis jual beli kendaraan bekas, melalui platform Mobbi," kata Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora, Senin (14/8/2023). 

Merespons akuisisi ini, Andhika mengatakan, pelaku pasar dan investor seharusnya dapat bersikap positif. Pasalnya, strategi ini akan berdampak baik untuk Astra. Menurut Andhika, akuisisi ini akan membuat Astra menjadi penguasa pasar otomotif di Indonesia ke depannya. 

Analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman melihat pangsa pasar Astra akan tetap di atas 50 persen didukung volume penjualan mobil secara nasional yang mencapai lebih dari satu juta unit. Pada semester I 2023, pangsa pasar Astra tumbuh menjadi 54,9 persen dengan volume penjualan tumbuh 7,4 persen menjadi 278 ribu unit.

Kinerja Astra juga akan didukung regulasi baru terkait mobil listrik. Sepanjang tahun ini, Astra telah meluncurkan 11 model mobil listrik termasuk model elektrik baterai (BEV), Lexus RZ, dan model listrik hibrida (HEV).

Selain dari sektor otomotif, menurut Arief, Astra percaya pada prospek pertumbuhan jangka panjang dari sektor kesehatan. Menurut Statisa, pendapatan kesehatan digital Indonesia diperkirakan akan tumbuh 13,65 persen dalam lima tahun ke depan, menghasilkan volume sebesar 3,97 miliar dolar AS pada 2027.

Untuk menangkap peluang di sektor kesehatan tersebut, Astra telah berinvestasi di platform Halodoc dengan nilai mencapai 135 juta dolar AS. Astra juga telah berinvestasi di perusahaan kesehatan lainnya, seperti jaringan rumah sakit Hermina pada 2022.

Arief pun merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga baru Rp 7.650 dari sebelumnya Rp 7.200. Rekomendasi ini sejalan dengan peningkatan laba bersih Perseroan sebesar enam persen. "Astra memiliki uang tunai Rp 51,9 triliun untuk mendukung investasi lebih lanjut, yang akan meningkatkan laba di masa depan," kata Arief. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement