Senin 14 Aug 2023 18:35 WIB

Pengamat: PSN di Air Bangis Momentum Tingkatkan Investasi Sumbar

Investasi di Sumbar selama ini tidak lancar karena persoalan yang sifatnya teknis.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi proyek strategis nasional. Pengamat menilai pembangunan PSN Air Bangis akan tingkatkan investasi di Sumatra Barat.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi proyek strategis nasional. Pengamat menilai pembangunan PSN Air Bangis akan tingkatkan investasi di Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dosen dan Peneliti Ekonomi Pembangunan Universitas Andalas, Fajri Muharja, menilai rencana proyek strategis nasional (PSN) di Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatra Barat, merupakan momentum untuk meningkatkan investasi di Sumbar. Fajri menyebut dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, iklim investasi di Sumbar menurun. Sehingga menurut Fajri, Gubernur Sumbar Mahyeldi melihat rencana PSN di di Air Bangis positif supaya ada peningkatan investasi.

"Gubernur melihat PSN di Air Bangis sebagai momentum meningkatkan investasi. Tapi masalah investasi di Sumbar tidak sesederhana di daerah lain," kata Fajri, Senin (14/8/2023).

Baca Juga

Fajri menjelaskan investasi di Sumbar selama ini tidak lancar karena ada persoalan-persoalan yang sifatnya teknis. Seperti komunikasi dengan masyarakat setempat. Sebelum Air Bangis, contoh sulitnya investasi di Sumbar adalah mengenai pembangunan jalan tol yang terbentur masalah pembebasan lahan milik masyarakat.

Sekarang di Air Bangis menurut Fajri, juga mengalami kendala yang sama di mana sebagian masyarakat keberatan dengan hadirnya PSN karena khawatir terusir dari tempatnya. Harusnya kata Fajri, pemerintah daerah lebih dulu menyelesaikan persoalan di tingkat masyarakat sebelum mengirimkan proposal ke pemerintah pusat. Agar ketika sudah disetujui pusat, tidak ada lagi kendala untuk menjalankan pembangunan PSN tersebut.

Secara umum, bila PSN di Air Bangis ini nanti terealisasi, Fajri menilai akan berdampak positif terhadap masyarakat Sumbar. Karena akan dibangun sebuah kawasan industri dengan skala besar dan akan membuka lowongan pekerjaan yang luas bagi masyarakat Sumatra Barat.

"Kalau nanti akan berdampak positif itu benar. Akan membuka lapangan pekerjaan itu benar. Tapi pemerintah harus selesaikan masalah teknis terlebih dahulu dengan masyarakat," ucap Fajri.

Fajri kemudian mengkritik lambatnya pemerintah pusat merealisasikan PSN secara keseluruhan di Indonesia. Sejak 2017 pemerintah menganggarkan Rp 5,7 ribu triliun untuk pembangunan PSN di seluruh Indonesia. Tapi yang terealisasi baru setengahnya di mana baru ada 158 PSN.

"Ini salah pemerintah pusat juga yang komunikasinya dengan pemerintah daerah tidak bagus. Sehingga berdampak ke banyak hal," kata Fajri menambahkan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjajaki Proyek Strategis Nasional (PSN) Air Bangis di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, dengan PT Abaco Pacific Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp 150 triliun. Rencananya, dalam PSN itu akan dibangun kilang minyak dan fasilitas lainnya di atas lahan seluas 30.162.000 hektare, yang sebelumnya milik HPH PT Sumber Surya Semesta.

Proyek ini diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat setempat, serta menciptakan lapangan kerja. Namun nyatanya, PSN Air Bangis menuai kontroversi sehingga menimbulkan penolakan dari sebagian masyarakat setempat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement