Senin 14 Aug 2023 19:53 WIB

Soal Ekspor Nikel, IMF Minta Maaf ke Indonesia

IMF mengapresiasi program hilirisasi nikel yang berkontribusi bagi ekonomi.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva.
Foto: Bay Ismoyo/Pool Photo via AP
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional meminta maaf kepada Indonesia terkait dukungan IMF terhadap aksi yang memprotes kebijakan penghentian ekspor nikel yang dibuat Indonesia. 

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto menjelaskan permintaan maaf yang dilayangkan IMF ini langsung dilakukan oleh Managing Director IMF Kristalina Georgieva kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pertemuan di Amerika Serikat pekan lalu.

Baca Juga

"Beliau juga menyampaikan permintaan maaf kepada Pemerintah Indonesia melalui Pak Luhut, jika laporan IMF yang keluar baru-baru ini menimbulkan polemik di Indonesia," jelas Seto dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/8/2023).

Pada pertemuan tersebut, kata Seto, IMF juga mengapresiasi program hilirisasi nikel dalam negeri yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan stabilitas makro di Indonesia.

Sejatinya, kata Seto, Luhut dan Georgieva sudah bersahabat lama. Dia mengklaim bahwa pertemuan pekan lalu itu terjalin secara terbuka.

"Pak Luhut dan Ibu Kristalina memang sahabat baik yang sudah terbangun sejak tahun 2018, jadi keduanya bisa berbicara secara terbuka dan dari hati ke hati," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement