Selasa 15 Aug 2023 05:09 WIB

Cerita Keberhasilan Mahasiswa UMM Juarai Festival Film Nasional

Topik yang diangkat dalam film dekat dengan kehidupan masyarakat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMM.
Foto: Dokumen
Kampus UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --Prestasi membanggakan hadir dari D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Adif Adriansyah. Mahasiswa semester tiga ini sukses meraih juara pertama sinematografi terbaik pada Film Festival Nasional pada akhir bulan lalu.

Adif mengatakan, topik yang diangkat dalam film dekat dengan kehidupan masyarakat. Hal ini terkait bagaimana mereka saling berjuang dan bahu-membahu untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

Pembahasan tim dalam film itu didesain dengan sederhana namun berbobot. Timnya juga mengutip kalimat filosofi, yakni urip iku urup dan menjadikannya judul film.

"Pengambilan filosofi tersebut juga dilatarbelakangi kondisi saat ini. Banyak anak muda individualis yang acuh terhadap lingkungan sekitar, serta masih mengedepankan keegoisan," katanya.

Dalam memanifestasikan filosofi itu, filmnya menyajikan nilai-nilai perjuangan para pahlawan indonesia dalam merebut kemerdekaan. Dilanjutkan dengan implementasi yang dapat dilakukan anak muda di era sekarang.

Melalui penyajian yang ringan, ia yakin para penonton bisa menangkap maksud dan isi dari film itu.  Adapun isi filmnya juga terdapat tentang perjuangan pahlawan saat berjuang melawan penjajah.

Nilai urip itu urup sangat jelas terpampang dalam perjuangan mereka. "Lalu dilanjutkan dengan adegan seorang ayah menasehati anaknya agar lebih bisa bersosialisasi dan hidup guyup rukun dengan kawannya," jelas Adif.

Sebagai tambahan, makna filosofis dari urip iku urup yakni, manusia dilahirkan di dunia bukan untuk berdiri sendiri, berkuasa dan semua hanya untuk diri sendiri. Namun, manusia lahir untuk saling memberi, saling menolong dan saling membantu sesama tanpa ada rasa pamrih.

Ia tak lupa memberikan motivasi kepada para mahasiswa lain yang memiliki potensi, khususnya dalam dunia perfilman. Menurutnya, mereka tidak perlu minder dengan kemampuan yang dimiliki atau jurusan yang tidak sejalur dengan kesukaan.

Yang paling penting adalah konsistensi serta kemauan untuk terus belajar.  Meskipun ia hanya mahasiswa D3 Keperawatan, dunia videografi masih menjadi hobi yang ia senangi.

"Tetap bisa berkarya lewat hobi, jadi karya dan prestasi tidak harus linier dengan jurusan kuliah. Tujuan utama saya adalah untuk tetap bisa menghasilkan karya," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement