Senin 14 Aug 2023 22:16 WIB

Pasukan Israel Serang Sekolah Palestina di Tepi Barat

Pemukim dan pasukan Israel melakukan kekerasan setiap hari terhadap warga Palestina.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak sekolah melihat dari jendela sebuah masjid di tubuh Omar al-Nile Palestina, 12, yang ditembak pada hari Sabtu selama demonstrasi kekerasan di perbatasan timur antara Gaza dan Israel, selama pemakamannya di Kota Gaza, Sabtu, 8 Agustus. 28, 2021.
Foto: AP/Khalil Hamra
Anak-anak sekolah melihat dari jendela sebuah masjid di tubuh Omar al-Nile Palestina, 12, yang ditembak pada hari Sabtu selama demonstrasi kekerasan di perbatasan timur antara Gaza dan Israel, selama pemakamannya di Kota Gaza, Sabtu, 8 Agustus. 28, 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemukim Yahudi menyerbu sebuah sekolah Palestina di Tepi Barat yang diduduki pada Ahad (13/8/2023). Mereka merusak jendela dan seluruh peralatan dan perlengkapan sekolah Ras Al-Tin.

“Para pemukim Israel memecahkan jendela dan merusak barang-barang di sekolah Ras Al Tin dekat Ramallah,” kata kantor berita resmi Palestina Wafa mengutip sumber-sumber lokal.

Baca Juga

Sekolah Ras Al Tin yang berbasis di sebelah Timur Ramallah terancam pembongkaran oleh tentara pendudukan Israel. Sejak 2020 lalu, Israel berdalih bahwa sekolah tersebut dibangun di atas kawasan dibawah kendali penuh Israel.

Sekolah Ras Al Tin berada di Area C Tepi Barat. Israel mempertahankan kendali penuh dan jarang sekali mengeluarkan izin bangunan untuk Palestina termasuk sekolah.

Itu berada di daerah yang dihuni oleh Badui Palestina, seperti sekolah lain yang menghadapi serangan serupa oleh pemukim sebelumnya pada Ahad. Dilansir dari New Arab, Senin (14/8/2023) Kementerian luar negeri Palestina mengeluarkan pernyataan mengatakan mengutuk dengan tegas apa yang disebutnya milisi pemukim, anggota mereka dan organisasi teroris mereka atas penyerbuan kedua sekolah.

Pemukim dan pasukan Israel menggunakan kekerasan setiap hari terhadap warga Palestina, dengan lebih dari 200 tewas sejak awal tahun ini. Permukiman melanggar hukum internasional dan dianggap sebagai penghalang utama untuk solusi dua negara yang bisa diterapkan saat mereka mengukir tanah Palestina.

Ada lebih dari 700 ribu pemukim Israel yang tinggal secara ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Wilayah-wilayah ini telah diduduki oleh Israel sejak 1967.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement