Senin 14 Aug 2023 23:28 WIB

Saat Seseorang Marah Sejatinya Dirinya Telah Dikuasai Setan, Begini Pesan Nabi SAW

Marah merupakan perbuatan buruk yang berasal dari setan

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi marah. Marah merupakan perbuatan buruk yang berasal dari setan
Foto: Republika/Musiron
Ilustrasi marah. Marah merupakan perbuatan buruk yang berasal dari setan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Suka marah-marah adalah salah satu prilaku tercela. Karenanya  perilaku marah-marah sepatutnya dihindari setiap Muslim. 

Orang yang sering marah-marah hanya akan menguras emosinya sendiri dan mengumpulkan akal sehat dalam memecahkan suatu masalah. 

Baca Juga

Islam senantiasa mengingatkan umatnya agar mampu meredam amarah. Ketika marah, hati dan pikiran tertutup. Tindakan yang dilakukan pun menjadi tidak didasari pada akal pikiran yang sehat, kata-kata yang terlontar juga menjadi tidak terkendali.

Dalam menjalani kehidupan ini, berbagai persoalan acap kali menghampiri. Harapan kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Jika keadaan ini tidak diterima dengan lapang, amarahlah yang muncul.

Berbagai peristiwa penyiksaan kerap kali muncul lantaran amarah. Inilah mengapa Rasulullah SAW mengingatkan umatnya agar menghindari marah. Ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA: 

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

“Seorang lelaki berkata kepada Nabi SAW, "Berilah aku wasiat." Kemudian beliau SAW menjawab, "Jangan marah." Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, dan Nabi SAW menjawab, "Jangan marah." (HR Bukhari) 

Rasulullah SAW bahkan menyebut orang yang marah-marah itu telah terkena pengaruh setan.     

يَا عَلِيُّ، إِيَّاكَ وَالْغَضَبَ فَإِنَّهُ مِنَ الشَّيْطَانِ وَهُوَ أَقْدَرُ مَا يَكُوْنُ عَلَيْكَ فِيْ حَالَةِ  الْغَضَبِ

Artinya, "Wahai Ali, jangan sekali-kali engkau marah-marah, sungguh marah-marah itu pengaruh setan, dan setan itu paling mampu mengalahkan dirimu pada keadaan marah."”

(Lihat kitab Washiyat al-Musthafa karya Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani).   

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Dari penjelasan itu berarti orang yang marah-marah telah terkena pengaruh setan. Maka orang yang marah-marah akan mudah digelincirkan oleh setan ke dalam kebinasaan.

Sementara itu, dalam hadits riwayat Ahmad, yang di dalamnya disebutkan bagaimana tips mengatasi amarah. 

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

"Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu." (HR Ahmad)  

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement