REPUBLIKA.CO.ID, LAHAINA -- Gubernur Hawaii, Josh Green, memperingatkan akan lebih banyak orang dapat ditemukan dengan kondisi meninggal dunia setelah kebakaran hutan Maui. Kru pencarian melakukan penyusuran dan petugas pemadam kebakaran berjuang untuk menahan kobaran api.
Menurut Green, layanan ponsel perlahan pulih, sehingga jumlah orang hilang turun menjadi sekitar 1.300 dari lebih dari 2.000. "Kami siap menghadapi banyak kisah tragis. Mereka akan menemukan 10 hingga 20 orang per hari, mungkin, sampai mereka selesai. Dan itu mungkin akan memakan waktu 10 hari. Tidak mungkin ditebak, sungguh," katanya kepada CBS Mornings dalam rekaman wawancara yang disiarkan Senin (14/8/2023).
Kobaran api yang menghabiskan sebagian besar kota bersejarah Lahaina sudah menjadi yang paling mematikan di Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari satu abad. Jumlah korban jiwa setidaknya 96 orang dengan penyebabnya sedang diselidiki.
“Hanya ada sedikit yang tersisa di sana,” kata Green menyatakan diperkirakan kerugian sebesar 5,6 miliar dolar AS.
Sebanyak 20 anjing dan lusinan pencari sedang melewati balok-balok yang direduksi menjadi abu. "Saat ini, mereka melewati jalan demi jalan, blok demi blok, di antara mobil, dan segera mereka akan mulai memasuki gedung," kata Direktur Urusan Publik untuk Departemen Pertahanan Hawaii Jeff Hickman.
Sedangkan pengungsi diharapkan mulai pindah ke hotel pada Senin malam. Green mengatakan, bahwa 500 kamar hotel disediakan untuk penduduk setempat yang terlantar dan 500 kamar tambahan akan disisihkan untuk pekerja dari Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) yang membantu pemulihan.
Selain itu, FEMA telah mulai memberikan 700 dolar AS kepada penduduk yang kehilangan tempat tinggal untuk menutupi biaya makanan, air, pertolongan pertama, dan pasokan medis. Uang tersebut merupakan tambahan dari jumlah berapa pun yang memenuhi syarat untuk menutupi kehilangan rumah dan harta benda pribadi.
Lebih dari 3.000 orang telah mendaftar untuk bantuan federal dan jumlah itu diperkirakan akan bertambah. Pemerintahan Joe Biden mencari 12 miliar dolar AS tambahan untuk dana bantuan bencana pemerintah sebagai bagian dari permintaan pendanaan tambahannya ke Kongres.
“Kami tidak menunggu apa pun untuk tersedia, dan kami akan menjadi sangat kreatif dalam menggunakan otoritas kami untuk membantu membangun komunitas dan membantu orang menemukan tempat tinggal untuk jangka panjang,” kata administrator FEMA Deanne Criswell.
Sementara itu, beberapa pejabat negara mengatakan, ada kekurangan air untuk petugas pemadam kebakaran dan menyalahkan keputusan hakim pengadilan lingkungan baru-baru ini. Kritik ini adalah bagian dari pertempuran jangka panjang antara pecinta lingkungan dan perusahaan swasta. Pihak swasta selama praktik puluhan tahun mengalihkan air dari aliran Maui Timur yang dimulai selama masa lalu perkebunan gula Hawaii.
Mengenai masalah pasokan air, Wakil Kepala Badan Pemadam Kebakaran AS Tonya Hoover mengatakan, tidak memiliki perincian tentang pasokan air di pulau itu saat ini. Dia mengatakan, kepala dinasnya telah bertemu dengan petugas pemadam kebakaran, termasuk yang terluka parah dan dirawat di rumah sakit.
Kebakaran yang melanda Lahaina pada pekan lalu menghancurkan hampir setiap bangunan di kota berpenduduk 13 ribu orang itu. Api telah berhasil ditekan 85 persen. Kobaran api lain yang dikenal sebagai kebakaran di Upcountry telah 60 persen persen dapat diatasi.
Bahkan ketika api telah surut, pihak berwenang telah memperingatkan kemunculan efek sampingan beracun mungkin tetap ada, termasuk dalam air minum, setelah api memuntahkan asap beracun. Banyak orang juga tidak punya rumah untuk kembali.
Palang Merah mengatakan, 575 pengungsi tersebar di lima tempat penampungan pada Senin, termasuk War Memorial Gymnasium di Wailuku. Para pengunjung ke lokasi penampungan adalah Oprah Winfrey.
Pembawa acara tersebut mengirimkan produk kebersihan pribadi, handuk, dan air dalam beberapa hari terakhir. Penduduk paruh waktu Maui itu memperingatkan bahwa kru berita pada akhirnya akan meninggalkan kehancuran dan dunia akan terus berjalan.
"Kita semua masih akan berada di sini mencoba mencari tahu apa cara terbaik untuk membangun kembali. … Saya akan berada di sini untuk waktu yang lama, melakukan apa yang saya bisa," ujar miliarder tersebut.