REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas bola basket putra Indonesia akan lebih mematangkan persiapan tim pada setiap turnamen yang akan dijalaninya untuk meningkatkan performa serta meraih hasil bagu yang diinginkan. Ini disampaikan oleh manajer timnas basket putra Jeremy Imanuel Santoso. Menurut dia, saat ini masalah kalah postur tubuh tak bisa lagi dijadikan alasan.
"Menurut saya, size itu salah satu faktor, tetapi bukan yang bisa mempertajam pernyataan di mana kita kalah karena size," kata Jeremy selepas kekalahan timnas basket putra Indonesia dari Arab Saudi pada laga prakualifikasi Olimpiade 2024, Selasa (15/8/2023) dini hari WIB.
Dia meyakini postur tubuh pemain Indonesia yang di bawah rata-rata itu bisa ditutupi dengan persiapan yang lebih maksimal. "Saya tidak percaya itu (kalah psotur). Saya lebih percaya dengan persiapan yang baik, persiapan yang maksimal, pemain bisa mengeluarkan 100 persen kemampuannya secara konsisten," katanya.
Jeremy mengambil contoh pemain Indonesia dengan tinggi terendah dalam skuad, yakni Yudha Saputera. Dengan postur 175 cm, ia selalu menjadi pemain andalan pelatih kepala Milos Pejic.
Pada pertandingan Indonesia melawan Arab Saudi pada Senin (14/8/2023) malam, Yudha bermain paling lama di antara rekan lainnya yakni 37 menit 41 detik. Dari situ Yudha mencetak 20 poin, 9 assist, dan 5 rebound.
Catatan poin itu hanya berselisih satu angka, yakni 21 poin, dari yang dihasilkan oleh Marques Terrell Bolden sebagai pemain paling tinggi di Timnas Indonesia dengan postur 208 cm.
Lebih lagi, catatan impresif dari permainan Yudha ini tidak hanya dibuat dalam satu kali waktu. Yudha menjaga performanya di level yang sama pada tiga pertandingan terakhir timnas Indonesia di ajang Prakualifikasi Olimpiade 2024, atau bahkan sejak pertandingan persahabatan pada Indonesia International Basketball Invitational (IIBI) di Indonesia Arena beberapa waktu lalu.
"Jadi menurut saya persiapan untuk kita kompetisi, ada power, strength, endurance, jauh lebih di atas size tubuh," katanya.
Sebagai evaluasi untuk kompetisi berikutnya, terlebih untuk Asian Games Hangzhou pada September mendatang, Jeremy menekankan pentingnya persiapan yang maksimal untuk menutupi kekurangan individu dan berfokus pada permainan tim.
"Saya rasa skuad muda ini sangat memperlihatkan daya juang yang sangat baik. Tapi kesalahan-kesalahan seperti offensive rebound lawan, dan turn over masih menghantui kita dan harus secepatnya kita evaluasi," katanya.