Selasa 15 Aug 2023 12:00 WIB

Bruce Willis Alami Demensia, Istri Ungkap Sulitnya Menjadi Caregiver

Bruce Willis dan Emma Hemming menikah pada 2009.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Bruce Willis (kiri) dan istrinya Emma Heming berfoto bersama saat menonton AS Terbuka 2014, di USTA National Tennis Center, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, 8 September 2014. Willis kini menderita demensia frontotemporal.
Foto: EPA/JUSTIN LANE
Bruce Willis (kiri) dan istrinya Emma Heming berfoto bersama saat menonton AS Terbuka 2014, di USTA National Tennis Center, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, 8 September 2014. Willis kini menderita demensia frontotemporal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emma Heming Willis membagikan cerita tentang upayanya untuk tetap "waras" di tengah kesibukannya merawat sang suami, Bruce Willis, yang didiagnosis demensia frontotemporal pada Februari 2023. Dalam video yang diunggahnya ke Instagram pada 14 Agustus, mantan model itu membuka diri tentang caranya menghadapi bintang Pulp Fiction itu dan penyakitnya setiap hari.

 

Baca Juga

Emma meminta caregiver lain untuk mengirimkan foto tentang "sesuatu yang indah" di media sosial. Dia mengatakan foto-foto tersebut telah mengangkat semangatnya selama masa sulit ini.

 

"Saya meminta para caregiver lainnya untuk mengirimi saya foto karena menurut saya sangat penting bagi kita untuk memisahkan pemikiran yang bagi saya terasa seperti malapetaka dan kesuraman," kata dia dalam video tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Emma Heming Willis (@emmahemingwillis)

 

Emma mengakui bahwa konten media sosialnya dapat membuatnya tampak sibuk menjalani "kehidupan terbaiknya". Padahal, itu tidak sepenuhnya benar.

"Saya harus melakukan upaya tetap waras setiap hari untuk menjalani kehidupan terbaik yang saya bisa. Saya melakukan itu untuk diri saya sendiri. Saya melakukan itu untuk kedua anak kami dan Bruce, yag tidak ingin saya hidup dengan cara lain," kata dia.

 

Emma mengatakan dirinya bukan seperti apa yang terlihat di media sosial. "Karena aku tidak baik-baik saja. Tapi saya harus mengedepankan yang terbaik demi diri saya dan keluarga saya," ujar perempuan berusia 45 tahun itu.

 

Emma menunjukkan bahwa caregiver tidak dapat merawat orang lain dengan baik jika mereka juga tidak menjaga kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri. Dia mengatakan butuh usaha untuk membuat pola pikir ini menjadi kebiasaan.

"Itu tidak mudah bagi saya. Tapi saya hanya melakukan yang terbaik yang saya bisa, selalu," katanya. Dia juga mendorong orang lain untuk meluangkan waktu setiap hari "mencari sesuatu yang indah".

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement