Selasa 15 Aug 2023 12:27 WIB

Dokter Erlina Burhan: Efek Polusi Terhadap Paru-Paru Bukan Perkara Sepele

Seburuk apa tingkat keparahan dampak polusi pada paru?

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Kondisi polusi di langit Jakarta terlihat dari Gedung Perpustaakan Nasional, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kondisi polusi di langit Jakarta terlihat dari Gedung Perpustaakan Nasional, Jakarta, Senin (14/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis paru dan peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Erlina Burhan, mengungkapkan bahwa efek polusi terhadap paru-paru bukanlah perkara sepele. Ia mengungkapkan bahwa tingkat keparahan dampak polusi pada paru-paru dapat dipengaruhi oleh berbagai kombinasi faktor yang kompleks.

"Efek polusi terhadap paru-paru tidaklah main-main. Tingkat keparahannya sendiri dipengaruhi berbagai kombinasi," kata dr Erlina, dikutip dari akun X (Twitter) pribadinya, Selasa (15/8/2023).

Baca Juga

Dalam penjelasannya, dr Erlina menyebutkan bahwa faktor-faktor berikut memiliki peran penting dalam menentukan tingkat keparahan dampak polusi pada paru-paru:

1. Tingkat dan durasi paparan

2. Polutan spesifik yang ada

3. Status kesehatan individu

4. Kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya.

Dokter Erlina juga mengungkapkan tujuh cara bagaimana polusi udara dapat memengaruhi paru-paru dengan dampak yang serius:

1. Penurunan fungsi paru-paru secara bertahap. Paparan polusi udara dapat menyebabkan penurunan fungsi paru secara bertahap. Paru-paru tidak dapat menjalankan fungsinya secara optimal, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan menurunnya ketahanan fisik dan kualitas hidup individu.

2. Peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti ISPA, pneumonia, dan bronkitis, terutama pada anak-anak dan orang tua.

3. Serangan asma lebih sering dan parah saat terpapar udara yang tercemar. Polusi udara dapat memicu serangan asma.

4. Paparan polusi udara jangka panjang dikaitkan dengan risiko perkembangan penyakit paru kronis, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Ini ditandai dengan keterbatasan aliran udara, bronkitis kronis, dan emfisema.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement