Selasa 15 Aug 2023 12:34 WIB

Polusi Udara Buruk, Ibu Hamil dan Anak Sekolah Diminta Lebih Waspada 

Ibu hamil dan anak-anak diimbau mengenakan masker saat keluar rumah.

Rep: Eva Rianti / Red: Friska Yolandha
Polusi udara yang buruk di Jakarta saat ini.
Foto: Setpres RI
Polusi udara yang buruk di Jakarta saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta tengah menyoroti parahnya kualitas udara di Jakarta. Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina menyarankan agar ibu hamil tidak keluar rumah dan anak sekolah mengenakan masker untuk mengantisipasi penyakit akibat pencemaran udara. 

"Demi kesehatan warga DKI, Pemprov harus patuh dengan arahan Pak Jokowi. Bagi para Ibu hamil, jika bisa stay at home (tetap di rumah) akan sangat baik. Anak-anak yg sekolah juga harus kembali menggunakan masker ketika keluar rumah," kata Elva dalam keterangannya, Selasa (15/8/2023). 

Baca Juga

Dia menuturkan, polusi udara yang buruk di Jakarta menjadi keresahan publik. Terlebih berdampak buruk bagi kalangan rentan seperti anak-anak dan ibu yang tengah mengandung. 

"Yang paling rentan terkena penyakit karena polusi itu adalah anak-anak dan ibu hamil. Di banyak kasus polusi udara karena kebakaran misalnya, ISPA dalam jumlah besar terjadi pada anak-anak. Masalahnya, polusi di DKI resikonya sama tingginya seperti polusi akibat kebakaran," tutur dia. 

Elva mengaku pihaknya tengah melakukan pengecekan ke lapangan untuk menemukan para warga yang 'korban' atas masalah polusi udara. Menurut dia, memang terbukti bahwa kalangan rentan mengidap penyakit yang diakibatkan pencemaran udara. 

"Kami sedang cek di lapangan tentang temuan anak-anak yang dirawat di rumah sakit karena polusi udara. Tidak ada sakit apa-apa sebelumnya, tapi karena setiap hari pulang-pergi sekolah menghirup polusi Jakarta, mulai radang tenggorokan dan ISPA," ujar dia. 

PSI saat ini juga mengangkat isu #DaruratWFH sebagai bentuk tanggapan atas kondisi gentingnya polusi udara di Jakarta. 

"Sampai taraf tertentu #DaruratWFH ini perlu segera diimplementasikan bukan hanya untuk ASN, tapi profesi lain bahkan sekolah. Partikel polusi ini enggak main-main bahayanya, bisa membahayakan kesehatan janin," terang dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement